Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian Gagal Konversi Pasien Tuberkulosis Paru di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Wilayah Semarang

Luluk Listiarini Riza(1), Dyah Mahendrasari Sukendra(2),




(1) Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Salah satu indikator untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan TB paru adalah dengan melihat konversi. Perilaku merokok dapat merusak makrofag paru-paru, sehingga kuman TB Paru resisten terhadap pengobatan yang dilakukan oleh pasien.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok dengan keja diangagal konversipasi entuberkulosis paru di BKPM Wilayah Semarang. Penelitianini menggunakan desain penelitian case control. Sampel penelitian sebanyak 62 orang yang ditentukan dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku merokok, lama riwayat merokok,dan jumlah rokok yang dihisap perhari dengan kejadian gagal konversi nilaip-value< 0,05 sedangkan usia mulai merokok dan jenis rokok tidak berhubungan nilaip-value> 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar menghindari dan tidak melakukan aktivitas merokok,khususnya pada pasien yang menjalani pengobatan.

Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis.One of the indicators for monitoring treatment success by looking at the incidence of pulmonary TB smear conversion in patients. Smoking behavior can damage lung macrophages, so the germs of TB resistant to treatment performed by the patient.This study aims to determine the relationship of smoking behavior with the incidence of pulmonary tuberculosis patients failed conversion in Semarang Regional BKPM. This study uses a case control study design. The research sample of 62 people who were determined by simple random sampling method. The results showed there is a significant relationship between smoking behavior, a long history of smoking, and the number of cigarettes smoked per day by the failed conversion events p-value <0.05 while the age start smoking and cigarette types not associated p-value> 0.05. Based on the results of this study are advised to avoid smoking and not doing activities , particularly in patients undergoing treatment. Based on the results of this study are advised to avoid smoking andnot doing activities, particularly in patients undergoing treatment.

Full Text:

PDF

References

Abal, A.T et al, 2005, Effect Of Cigarette Smoking On Sputum Smear Conversion In Adults With Active Pulmonary Tuberculosis, Respiratory Medicine 2005, 99 : 415–420.

Amaliah, Rita, 2012, Faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan konversi penderita TB paru BTA positif pengobatan fase intensif di Kabupaten Bekasi tahun 2010, Tesis, Universitas Indonesia.

Bustan, 2007, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta : Rineke Cipta.

Haris, Dwi RS, dkk. 2013. Asosiasi Perilaku Merokok Terhadap Kejadian Konversi pada Pasien TB Paru di Rumah Sakit dan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Kota Makassar.

Nainggolan, Helena RN, 2013, Faktor yang berhubungan dengan gagal konvers pasien TB paru kategori I pada akhir pengobatan fase intensif di Kota Medan, Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Zainul, Muhammad, 2010, Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Konversi Sputum Penderita TB Paru di Klinik Jemadi Medan, Skripsi, Universitas Sumatra Utara, Medan.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats