Analysis of The Relationship Allergic Contact Dermatitis on Scavengers
(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang
Abstract
Occupational skin disease is the second most common occupational disease in Europe after musculoskeletal injuries, while the most common occupational skin disease is contact dermatitis, accounting for 70-90%. Determining the cause of contact dermatitis in the work environment is very important, because avoiding the causative agent will lead to a cure and reduce the recurrence rate. This study aims to analyze the relationship between personal hygiene, knowledge, use of personal protective equipment, and working period of allergic contact dermatitis in scavengers at the Piyungan Yogyakarta garbage dumpsite. This type of research is an observational analytic study with a cross sectional design. The research sample was 112 scavengers. The analysis of this research uses Path Analysis. The results showed that there was a direct relationship of personal hygiene to allergic contact dermatitis with a path coefficient of 0.243 (p = 0.003 <0.05), there was a direct relationship of knowledge of allergic contact dermatitis with a path coefficient of 0.216 (p = 0.000 <0.05), There was a correlation between the use of PPE on allergic contact dermatitis with a path coefficient of 0.124 (p = 0.001 <0.05). There was a relationship between working period and allergic contact dermatitis with a path coefficient of 0.253 (p = 0.000 <0.05). Scavengers should increase knowledge about allergic contact dermatitis, especially regarding the impact and prevention of allergic contact dermatitis and pay more attention to regular individual hygiene.
Full Text:
PDFReferences
Ambarsari, D. D., & Mulasari, S. A. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Subyektif Dermatitis Kontak Iritan pada Petugas Pengepul Sampah di Wilayah Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(2), 80.
Anggraitya Dhera, S. F. (2017). Hubungan Karakteristik Pekerja, Kelengkapan Dan Higienitas APD Dengan Kejadian Dermatitis Kontak (Studi Kasus Di Rumah Kompos Jambangan Surabaya). The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 6(1), 16.
Azhar, K., & Hananto, M. (2011). Hubungan Proses Kerja Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada Petani Rumput Laut Dikabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan. Jurnal Ekologi Kesehatan, 10(1), 1–9.
Bieber, T. (2017). How to Define Atopic Dermatitis? Dermatologic Clinics, 35(3), 275–281.
Bleasel, N., Tate, B., & Rademaker, M. (2002). Allergic contact dermatitis following exposure to essential oils. Australasian Journal of Dermatology, 43(3), 211–213.
Brasch, J., Becker, D., Aberer, W., Bircher, A., Kränke, B., Jung, K., … Schnuch, A. (2014). Guideline contact dermatitis. Allergo Journal, 23(4), 30–43.
Chafidz, M., & Dwiyanti, E. (2018). Hubungan Lama Kontak, Jenis Pekerjaan Dan Penggunaan APD Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Tahu, Kediri. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 6(2), 156.
Dafriani, P. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Santri Tentang Pencegahan Penyakit Dermatitis di Pondok Pesantren Darussalam Aurduri Sumani Kecamatan X Koto Singkarak. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 8(1), 1–8.
Denis, S. (2004). Occupational Contact Dermatitis. Dermatitis (Formerly American Journal of Contact Dermatitis), 15(01), 001.
Depkes RI. (2006). Profil Kesehatan Indonesia. Retrieved from www.depkes.go.id-download
Eka Lestari, M. (2012). Dermatosis (Kelainan Kulit) Ditinjau Dari Aspek Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pemulung Di Tpa Terjun Medan Marelan. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(2), 101–109.
Halajur, U. (2018). Promosi Kesehatan di Tempat Kerja.
Jeyaratnam, davit koh. (2010). Buku Ajar Praktik Kedokteran Kerja.
Jhon I, Latul, Nova H. Kapantaow, R. H. A. (2017). Gambar Hygiene Perorangan Dan Pemakaian Alat Pelindung Diri Pada Pemulung Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir Sumompo Kota Manado 2017. KESMAS, 6(3), 1–12.
Johnston, G. A., Exton, L. S., Mohd Mustapa, M. F., Slack, J. A., Coulson, I. H., English, J. S. C., & Bourke, J. F. (2017). British Association of Dermatologists’ guidelines for the management of contact dermatitis 2017. British Journal of Dermatology, 176(2), 317–329.
Kementerian Lingkungan Hidup RI. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta: KLHK.
Kim, Y., Park, J., & Park, M. (2016). Creating a Culture of Prevention in Occupational Safety and Health Practice. 7(2), 89–96.
Laily, I. (2012). Personal Hygiene. Jakarta: Graha Ilmu.
Maier, L. E., Lampel, H. P., Bhutani, T., & Jacob, S. E. (2011). Hand Dermatitis: A Focus on Allergic Contact Dermatitis to Biocides. Dermatologic Clinics, 27(3), 251–264.
Mowad, C. M., Anderson, B., Scheinman, P., Pootongkam, S., Nedorost, S., & Brod, B. (2016). Allergic contact dermatitis Patient management and education. Journal of the American Academy of Dermatology, 74(6), 1043–1054.
Mulyanasari, F., & Mulyono, S. (2019). Pengumpul Sampah Perlu Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja : Literatur Review. Jurnal Endurance, 4(2), 262.
Nassau, S., & Fonacier, L. (2020). Allergic Contact Dermatitis. Medical Clinics of North America, 104(1), 61–76.
Nuraga, W., Lestari, F., & Kurniawidjaja, L. M. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Yang Terpajan Dengan Bahan Kimia Di Perusahaan Industri Otomotif Kawasan Industri Cibitung Jawa Barat. Makara Kesehatan, 12(2), 63–69.
Pramantara, I. M. S. B., & Brathiarta, I. M. (2013). Dermatitis Kontak Akibat Kerja Pada Pekerja Garmen. E-Jurnal Medika Udayana, 03(1), 1–11.
Putri, R. T., Joko, T., & Hanan Lanang, D. (2017). Hubungan Karakteristik Pemulung Dan Penggunaan Alat Pelindung Pernapasan Dengan Keluhan Gangguan Pernapasan Pada Pemulung Di TPA Jatibarang, Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 838–849.
Rashid, R. S., & Shim, T. N. (2016). Contact dermatitis. BMJ (Online), 353(June), 1–12.
Silverberg, J. I., & Hanifin, J. M. (2013). Adult eczema prevalence and associations with asthma and other health and demographic factors: A US population-based study. Journal of Allergy and Clinical Immunology, 132(5), 1132–1138.
Singga, S. (2014). Gangguan Kesehatan Pada Pemulung Di TPA Alak Kota Kupang. Jurnal MKMI, 10(1), 30–35.
Siregar, S. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Soekijo, N. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudrajat. (2006). Mengelola Sampah Kota. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suryani, N. D., Martini, & Susanto, H. S. (2017). Perbandingan Faktor Risiko Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Antara Petani Garam Dan Petani Sawah Di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(4), 444–454.
Susanto, R. C. (2013). Penyakit Kulit dan Kelamin (Cetakan Pertama). Yogyakarta: Nuha Medika.
Tan, C. H., Rasool, S., & Johnston, G. A. (2014). Contact dermatitis: Allergic and irritant. Clinics in Dermatology, 32(1), 116–124.
Tuti, A. (2010). Perilaku Hygiene Perorangan pada Narapidanan Penderita Penyakit Kulit dan Bukan Penderita Penyakit Kulit di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Kupang. Jurnal MKM, 05(01).
Widianingsih, K. (2017). Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pemulung di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Pecuk Indramayu Indramayu Pecuk. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), 45–52.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats