PERBANDINGAN PROGRAM PELAYANAN KRR OLEH PUSKESMAS YANG DI WILAYAH KERJANYA TERDAPAT LOKALISASI DAN YANG TIDAK TERDAPAT LOKALISASI
(1) Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Indonesia
(2) Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja, termasuk memberikan pelayanan kesehatan reproduksi untuk para remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan purposive sampling. Informan utama berjumlah 8 orang dan informan triangulasi berjumlah 6 orang. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan studi dokumentasi.Hasil penelitian ini adalah: Pertama, pelayanan kesehatan peduli remaja adalah program yang mendapat perhatian pemerintah melalui program PKPR. Kedua, pelaksanaan program pelayanan kesehatan reproduksi remaja berbeda-beda di setiap Puskesmas yang dipengaruhi oleh kendala yang dialami masing-masing Puskesmas. Ketiga, tidak ada perbedaan tanggung jawab antara Puskesmas yang di wilayah kerjanya terdapat lokalisasi dan Puskesmas yang di wilayah kerjanya tidak terdapat lokalisasi dalam hal pemberian layanan kesehatan reproduksi untuk para remaja.
Health Center is a technical implementation unit (UPT) District Health Office / City held responsible for health development, including providing reproductive health services for adolescents. This study used a qualitative research method with purposive sampling technique. The main informants were 8 people and informants triangulation amounted to 6 people. Data collection techniques using in-depth interview techniques and documentation. Results of this research were: First, adolescent health care was a program that gets the attention of the government through PKPR program. Second, the implementation of the program of adolescent reproductive health services was different in every health center that was affected by the constraints experienced by each health center. Third, there was no distinction of responsibilities between health centers which in the area tehere was a localization and health centers in his region there was no localization in terms of providing reproductive health services for adolescents.
Full Text:
PDFReferences
BKKBN, 2014, Evaluasi Komunikasi Informasi Edukasi Kesehatan Reproduksi Remaja, http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/ceria.html.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010, Pedoman Operasional Pelayanan Terpadu di Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota, 2013, Profil Kesehatan Kota Semarang tahun 2013.
Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013.
Direktorat Kesehatan Keluarga, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI. 2013. Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas. Jakarta.
Direktorat Kesehatan Keluarga, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI. 2008. Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Puskesmas. Jakarta.
Fadhlina, 2012, Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas Tahun 2012.
Kemenkes, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Ni Luh Kadek Alit A, dkk, 2013, Peranan Program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di Kecamatan Buleleng, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Volume 1, No. 1, April 2013, 129-137.
Paramita, Astridya, 2006, Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Puskesmas yang di Wilayah Kerjanya Terdapat Lokalisasi, Volume 9 No. 3, Juli 2006, 156-163.
Puskesmas Lebdosari, 2014, Laporan Bulanan Infeksi Menular Seksual Puskesmas Lebdosari Tahun 2013-2014.Puskesmas Manyaran, 2015, Laporan Bulanan Infeksi Menular Seksual Puskesmas Manyaran Tahun 2014.
Sembiring, Ratur, Baren, 1992, Ciri, Kausa dan Alternatif Solusi Perilaku Seks Bebas, Pusat dan Informasi Kesehatan Remaja.
Sukri, 2011, Dampak Sosial Keberadaan Lokalisasi Klubuk Bagi Masyarakat Desa Sukodadi Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang.
Sugiyono, 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung, Alfabeta.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats