PENGARUH EXHAUST GAS RECIRCULATION (EGR) TERHADAP PERFORMA DAN EMISI JELAGA MESIN DIESEL DIRECT INJECTION
(1) Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang
(2) 
(3) 
(4) 
Abstract
Kendaraan bermotor sebagai alat transportasi berbahan bakar minyak (bahan bakar fosil) yang menghasilkan emisi gas buang menjadi salah satu faktor terjadinya pencemaran udara yang berdampak negatif terhadap lingkungan. Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor akan diikuti juga dengan peningkatan pencemaran udara yang berasal dari emisi gas buang pada kendaraan bermotor Salah satu jenis mesin kendaraan bermotor yang banyak digunakan pada truck, bus dan beberapa mobil penumpang adalah mesin diesel karena efisiensi dan daya tahan yang tinggi. Gas buang yang dihasilkan oleh mesin diesel dapat mengakibatkan permasalahan polusi udara yaitu dalam bentuk emisi jelaga dan NOx. Hal ini mengakibatkan munculnya beberapa penelitian yang bertujuan untuk menurunkan kadar emisi pada mesin diesel salah satunya menggunakan Exhaust Gas Recirculation (EGR). EGR digunakan untuk menurunkan emisi NOx yang dihasillkan dari proses pembakaran, dengan memasukkan kembali sebagian gas buang hasil pembakaran ke dalam intake manifold. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa dan emisi jelaga mesin diesel ketika menggunakan exhaust gas recirculation (EGR) untuk mengurangi emisi NOx pada mesin diesel direct injection. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan dinamometer untuk mengukur performa dengan variasi pembebanan 25%, 50%, 75%, 100%. Nilai yang didapat akan dianalisa dan diolah dalam bentuk grafik dengan menggunakan Software Origin Pro 8. Hasil penelitian menunjukkan performa torsi dan daya mengalami kenaikan dengan penggunaan EGR pada mesin diesel direct injection, dengan peningkatan sebesar nilai torsi dan daya masing-masing sebesar 11,16% dan 11,18% pada laju EGR 15,3% dan variasi pembebanan 50%. Sedangkan emisi jelaga yang diindikasikan dengan smoke opacitymeningkat dengan penggunaan EGR, dengan peningkatan sebesar 24,02% ketika lajur EGR 16,5% dengan pembebanan 25%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Guo, Z. et al., 2011. Combustion and emission characteristics of blends of diesel fuel and methanol-to-diesel. Fuel, 90(3),1305–1308.
Heywood, J.B., 1988. Internal Combustion Engine Fundamentals, New York: McGraw-Hill, Inc.
Hussain, J. et al., 2012. Effect of Exhaust Gas Recirculation ( EGR ) on Performance and Emission of a Compression Ignition Engine with Staged Combustion ( Insertion of Unburned Hydrocarbon), 2(6): 285–292.
Niranjan, L., Thomas, S. & Sajith, V., 2015. Experimental investigation on the effects of cold and hot EGR using diesel and bio-diesel as Fuel. https://www.researchgate.net/publica-tion/266073698_Experimental_investigation_on_the_effects_of_cold_and_hot_EGR_using_diesel_and_bio-diesel_as_Fuel
Singhyadav, V., Soni, S.L. & Sharma, D., 2011. "Performance and emission studies of direct injection C . I . engine in duel fuel mode ( hydrogen-diesel ) with EGR". International Journal of Hydrogen Energy, 37(4): 3807–3817.
Zheng, M., Reader, G.T. & Hawley, J.G., 2004. Diesel engine exhaust gas recirculation –– a review on advanced and novel concepts. , 45: 883–900.
Zhu, L. et al., 2010. "Science of the Total Environment Emissions characteristics of a diesel engine operating on biodiesel and biodiesel blended with ethanol and methanol". Science of the Total Environment, The, 408(4):914–921.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License