PERBANDINGAN PENGGUNAAN NAOH-NAH DENGAN NAOH-NA2 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT IMPURITIES PADA PEMURNIAN GARAM DAPUR
(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
(5) 
Abstract
Kualitas garam produksi petani garam di Indonesia rata-rata masih rendah danbelum memenuhi kualitas yang dibutuhkan untuk industri maupun konsumsi.Permasalahannya, bagaimana cara meningkatkan kualitas garam produksi petanigaram tersebut. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui perbandingan berapapenambahan bahan pengikat impurities dapat menghasilkan kadar garam maksimum.Populasi, air tua dengan kepekatan 2Be dari Rembang Jawa Tengah. Sampel, air tuadari Meteseh Kaliori Rembang JawaTengah. Variabel terikat, kadar NaCl garamdapur yang dihasilkan. Variabel bebas, variasi perbandingan volume bahan pengikatimpurities, NaOH-NaH dan NaOH-Na2, masing-masing 0 : 10 ; 1 : 9 ; 3 : 7 ; 5 : 5 ; 7 :3 ; 9 : 1 ; 10 : 0. Langkah penelitian, kristalisasi garam dapur tanpa bahan pengikatimpurities, kristalisasi garam dapur dengan bahan pengikat impurities, karakterisasigaram dapur terdiri dari penentuan kadar air, penentuan kadar NaCl, penentuan kadarion pengotor, dan penentuan karakter garam dapur. Hasil penelitian yang diperoleh,penambahan bahan pengikat impurities dengan NaOH- Na2 lebih baik daripadaNaOH-NaH , karena memberikan peningkatan kadar NaCl lebih tinggi. Variasiperbandingan NaOH- Na2terbaik adalah 5 : 5 , karena memberikan peningkatantertinggi diantara perbandingan NaOH- Na2 yang lain. Sedangkan penurunan kadarair yang paling efektif adalah penggunaan bahan pengikat impurities NaOHNa2denganperbandingan 1 : 9.
Kata Kunci: impurities, pengikat, air tua, kepekatan
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License