Pembuatan Hand Sanitizer untuk Guru MTS se-Kota Semarang
Abstract
Latar belakang pengabdian ini adalah merebaknya covid-19 yang membuat masyarakat harus menerapkan perilaku hidup sehat dengan sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Penggunaan hand sanitizer lebih dipilih karena cara instant yang dapat mematikan mikroorganisme atau virus tanpa menggunakan air yang mengalir sehingga dapat digunakan dimana saja dan kapan saja. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini mensosialisasikan perilaku hidup sehat dengan menghasilkan suatu produk kesehatan hand sanitizer bagi guru MTs se-Kota Semarang dengan metode yang mudah dan biaya terjangkau dan akan dibagikan pelatihan kepada siswa. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan cara forum grup discussion dan pelatihan pembuatan hand sanitizer bagi peserta yang terdiri dari guru-guru MTS di bawah naungan Kementrian Agama Kota Semarang. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah peserta dapat memahami perilaku hidup sehat untuk dapat beradaptasi di masa pandemi dan dapat membuat hand sanitizer dengan cara yang mudah.
References
Azimah, R.N., Khasanah, I.N., Pratama, R., Azizah, Z., Febriantoro, W., dan Purnomo, S. R.(2020). Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Sosial Ekonomi. Jurnal Ilmu Kesejahteraan social, 9 (1), 59-68.
Dewi, D. W., Khotimah, S., dan Liana, D.F. (2016). Pemanfaatan Lidah Buaya sebagai Antiseptik Pembersih Tangan terhadap Jumlah Koloni Kuman. Jurnal Cerebellum, 2 (3), 13.
Fatmawati, F. (2020). Edukasi Penggunaan Hand Sanitizer dan Pembagian Hand Sanitizer saat Pandemi Covid-19. Journal of Character Education Society, 3 (2), 432-438.
Herlina, N. (2020). Membuat Hand Sanitizer dari Bahan Alami. Direktorat Jenderal Dikti Kemendikbud Republik Indonesia.
Khamidah, S., Saefurrohim, Z, M., dan Sholehuddin, I. (2019). Pembuatan Hand Sanitizer Alami sebagai Upaya Peningkatan Personal Higiene. Bimkmi, 7 (1), 1-3.
Lestari, P. M., dan Pahriyani, A. (2020). Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Perasan Buah Jeruk Nipis. Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni Bagi Masyarakat, 7 (2).