Penyuluhan Kesehatan Tentang Posyandu Lansia dengan Metode Jigsaw dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan Anggota PKK
Abstract
ABSTRAK
Kondisi kesehatan yang saat ini dialami lansia berasal dari beberapa faktor yaitu genetik, lingkungan fisik dan sosial meliputi lingkungan rumah tempat tinggal lansia, lingkungan sekitar rumah dan komunitas. Lansia sering kali kesulitan menuju pelayanan kesehatan karena beberapa kendala yang dialaminya seperti minimnya dukungan dari keluarga dan transportasi. Alternatif untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengadakan posyandu lansia di lingkungan wilayah sekitar, oleh karena itu perlu adanya kegiatan penyuluhan tentang pentingnya posyandu lansia. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan anggota PKK RW 03 Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang Kota Semarang tentang pentingnya posyandu lansia. Metode penyampaian materi penyuluhan dilaksanakan secara tatap muka dengan metode jigsaw, dimana peserta akan dibagi menjadi kelompok asal (home teams) selanjutnya setiap anggota kelompok diberikan topik diskusi yang berbeda-beda, anggota yang mempunyai topik sama berkelompok menjadi kelompok sendiri yang disebut kelompok ahli (expert group). Anggota dari kelompok ahli bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada anggota lain di kelompok asal. Kuesioner dibagikan sebelum dan sesudah kegiatan penyuluhan berisi pertanyaan tentang materi yang disampaikan yaitu posyandu lansia. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dengan nilai signifikansi p<0,05 hasil analisis data didapatkan bahwa penyuluhan kesehatan dengan metode jigsaw berpengaruh secara signifikan terhadap pengetahuan anggota PKK RW03 Kelurahan Jangli (p=0,006). Sebelum dilaksanakan penyuluhan pengetahuan peserta masuk dalam kategori cukup (70%) dan setelah mendapat informasi melalui penyuluhan pengetahuan meningkat menjadi sangat baik (80%). Pendidikan kesehatan tentang posyandu lansia dapat menjadi pedoman bagi kader dan tokoh masyarakat untuk mendirikan posyandu lansia diwilayah RW 03 Kelurahan Jangli, Kecamatan Tembalang Kota Semarang sehingga derajat kesehatan lansia diwilayah tersebut menjadi meningkat.
ABSTRACT
The health conditions currently experienced by the elderly come from several factors, namely genetics, the physical and social environment, including the home environment where the elderly live, the environment around the house and the community. The elderly often find it difficult to get to health services because of some of the obstacles they experience, such as the lack of support from their families and transportation. An alternative to overcome this problem is by holding a posyandu for the elderly in the surrounding area, therefore there is a need for outreach activities about the importance of posyandu for the elderly. The purpose of this activity is to increase the knowledge of PKK RW 03 members, Jangli Village, Tembalang District, Semarang City about the importance of Posyandu for the elderly. The method of delivering counseling material is carried out face-to-face with the jigsaw method, where participants will be divided into home teams, then each group member is given a different discussion topic, members who have the same topic group into their own group called the expert group. groups). Members of the expert group are responsible for providing information to other members of the homegroup. Questionnaires were distributed before and after the outreach activities containing questions about the material presented, namely posyandu for the elderly. Data analysis used the Wilcoxon test with a significance value of p <0.05. The results of data analysis showed that health education with the jigsaw method significantly affected the knowledge of PKK members RW03 Jangli Village (p = 0.006). Before the knowledge extension was carried out, the participants were in the sufficient category (70%) and after receiving information through the extension, their knowledge increased to very good (80%). Health education about posyandu for the elderly can be a guide for cadres and community leaders to establish a posyandu for the elderly in the area of RW 03, Jangli Village, Tembalang District, Semarang City, so that the health status of the elderly in the area will increase.
References
Arikunto, S. (2018). Dasar - Dasar Evaluasi Pendidi kan (ketiga). Jakarta : Bumi Aksara.
Chandra, F., Junita, D. D., & Fatmawati, T. Y. (2019). Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Status Anemia. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 9(04), 653–659. https://doi.org/10.33221/jiiki.v9i04.398
Fitriani, N. L., & Andriyani, S. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Anak Usia Sekolah Akhir (10-12 Tahun) Tentang Maka nan Jajanan Di Sd Negeri Ii Tagog Apu Padala rang Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 1(1), 7. https://doi.org/10.17509/jpki.v1i1.1184
Hakim, L. N. (2020). Urgensi Revisi Undang-Un dang tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Aspira si: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 11(1), 43–55.https://doi.org/10.46807/aspirasi.v11i1.1589
Halimah, L., & Sukmayadi, V. (2019). The role of “jigsaw” method in enhancing Indonesian pros pective teachers’ pedagogical knowledge and communication skill. International Journal of Instruction, 12(2), 289–304. https://doi.org/10.2 9333/iji.2019.12219a
Intarti, W. D., & Khoiriah, S. N. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pos yandu Lansia. JHeS (Journal of Health Stu dies), 2(1), 110–122. http://doaj.org/toc/2549-3353
Kementrian Kesehatan. (2016). SITUASI LANJUT USIA (LANSIA) di Indonesia. 1–12. https://pus datin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-lansia-2016.pdf
Pakpahan, M., Hutapea, A. D., Siregar, D., Frisca, S., Sitanggang, Y. F., Manurung, E. indah, Pra nata, L., Daeli, N. E., Koerniawan, D., Pangkey, B. C., Ikasari, F. S., & Hardika, B. D. (2020). Kperawatan Komunitas (A. Karim (ed.); first).
Putri, M. (2018). Faktor faktor Yang Berpengaruh Terhadap Niat Keaktifan Lansia Dalam Mengi kuti Posyandu Lansia. Jurnal Promkes, 6(2), 213–225.
Putri, Yunitasari, E., & Rachmawati, P. D. (2019).
Pendidikan Kesehatan Jigsaw dan Make a Match dalam Mencegah Fluor Albus pada Re maja Pondok Pesantren. Pediomaternal Nursi ng Journal, 5(1), 109. https://doi.org/10.20473/ pmnj.v5i1.12364
Rauf, S., Malawat, & Zahir, M. (2021). Pandu Lan sia ( Buku Pegangan bagi Kader Posyandu Lan sia ). Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
RISKESDAS. (2019). Laporan Provinsi Jawa Te ngah Riskesdas 2018. In Kementerian Kesehat an RI. Lembaga Penerbit Balitbangkes. https:// www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-keseh atan-dasar-riskesdas/
Sari, D. G., & Indarwati, S. S. T. L. (2012). Hu bungan Peran Serta Kader Dengan Pelaksanaan Kegiatan Posyandu. Jurnal Kebidanan. http://ej urnal.stikeseub.ac.id/index.php/jkeb/article/view/57
Sitanggang, yenni F., & dkk. (2021). Keperawatan Gerontik (Ronal Watrianthos (ed.); first). Yayas an Kita Menulis.
Solehati, T., Anggraeni, F., & Mardiah, W. (2018). Perbedaan Metode Peer Teaching dengan Meto de Jigsaw Terhadap Tingkat Pengetahuan Kese hatan Reproduksi. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1), 17–28. https://doi.org/10.3060 4/jika.v3i1.80