Menuju Zona Integritas Melalui Optimalisasi Media Sosial
Abstract
Abstrak. Dalam Pengabdian kepada masyarakat ini berfokus pada pengoptimalan peran media sosial dalam mewujudkan citra zona integritas di pascasarjana Unnes. Media sosial berperan penting dalam pembentukan citra zona integritas namun kenyataannya peran media sosial di pascasarjana Unnes masih belum maksimal. Berdasarkan wawancara awal dengan Direksi Pascasarjana, kendala-kendala yang ditemui dalam rangka penerapan zona integritas adalah kurangnya optimalisasi media sosial. Kendala tersebut memang belum teratasi dengan baik hingga saat ini. Sehingga untuk lebih mengoptimalisasikan peran media sosial dan media masa dalam mewujudkan citra zona integritas, tim pengabdi mencoba menelaah dan mendiskusikan solusi. Upaya optimalisasi media sosial dalam mewujudkan citra zona integritas sekolah pascasarjana dilakukan melalui dua cara, yaitu pelatihan optimasi media sosial, dan pendampingan pengelolaan media sosial. Hasil kegiatan cukup optimal, tetapi konten yang diunggah ke media masa kebanyakan masih berupa video highlight kegiatan-kegiatan.
Abstract. This community service focuses on optimizing the role of social media in realizing the image of an integrity zone in Unnes postgraduate studies. Social media plays an important role in forming the image of an integrity zone, but in reality the role of social media in Unnes postgraduate studies is still not optimal. Based on initial interviews with Postgraduate Directors, the obstacles encountered in implementing the integrity zone were the lack of optimization of social media. This obstacle has not been resolved properly until now. So, to further optimize the role of social media and mass media in creating the image of an integrity zone, the service team tried to study and discuss solutions. Efforts to optimize social media in realizing the image of a postgraduate school integrity zone are carried out in two ways, namely social media optimization training and assistance with social media management. The results of the activities are quite optimal, but the content uploaded to the mass media is still mostly in the form of video highlights of the activities.
References
http://administrasistisip.ejournal.web.id/index.php/administrasistisip/article/view/234/207.
2. Hanafi. “Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dengan Pembangunan Zona Integritas Pada Kementerian Perindustrian .” Jikap (Jurnal Informasi Dan Komunikasi Administrasi Perkantoran). Accessed November 4, 2021.
https://jurnal.uns.ac.id/JIKAP/article/view/4066 1.
3. Mosepa, Andri, Agus Abdur Rahman, And Febriansyah Rozarius. “Pembangunan Zona Integritas Di Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjungpinang / Development Of The Integrity Zone In Tanjungpinang Administrative Court.” Jurnal Hukum Peratun 1, no. 2 (October 17, 2018): 183–202.
https://doi.org/10.25216/peratun.122018.183202.
4. Andipate, A. A. (2020). Paradigma Baru Public Relations. In Teori, Strategi, Dan Riset. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
5. Andipate, A. A. (2020). PARADIGMA BARU PUBLIC RELATIONS. In Teori, Strategi, Dan Riset. Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
6. Abbas, M. Rivai, dkk. (2014). Panduan Optimalisasi Media Sosial untuk kementrian perdagangan RI. Jakarta. Kementrian Perdagangan RI.
7. Ardianto, E. (2010). Metodologi Penelitian untuk Pubic Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
8. Darmastuti, R. & Wijaya, L. S. (2009). “Strategi Komunikasi Public Relations (PR) di Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah Dalam Rangka Membangun Hubungan Baik dengan Media dan Dalam Upaya Meningkatkan Publisitas.” Repository.uksw.edu
9. Juwita R (2017) Media Sosial dan Perkembangan Komunikasi Korporat , Jurnal Penelitian Komunikasi Vol 20 No. 1 hal. 47-60
10. Kurniawan, A. (2005). Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan.
11. Nasrullah, R. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
12. Coleman, S., & Ross, K. (2010). The Media and The Public: "Them" and "Us" in Media Discourse . Chichester: John Wiley & Sons Ltd..
13. Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2006). Effective Public Relations (9 ed.). (T. Wibowo, Trans.) Jakarta: Prenada Media Group.
14. Diggs-Brown, B. (2012). Strategic Public Relatons: An Audience-Focused Approach (International ed.). Wadsworth: Cengage Learning. DiStaso, M. W., & Bortree, D. S. (2014). Ethical Practice of Social Media in Public Relations. New York: Routledge.
15. Dominick, J. R. (1996). The Dynamics of Mass Communication (5 ed.).
16. McGraw-Hill. Kriyanto, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi (6 ed.). Jakarta: Prenada Media Group.
17. Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
18. Pawito. (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara Yoga.
19. Safko, L. (2012). The Social Media Bible. Hoboken: John Wiley & Sons Ltd..
20. Soemirat, S., & Ardianto, E. (2012). Dasardasar Public Relation. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
21. Stareva, I. (2014). Social Media and The Rebirth of PR: The Emergence of Social Media as a Change Driver for PR. Hamburg: Anchor Academic Publishing.