PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA PADA RSUD KOTA SEMARANG

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Hafidz Hening Waskito
Linda Agustina

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja RSUD Kota Semarang dengan metode Balance Scorecard. Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang dengan menggunakan data primer dan sekunder. Tekhnik pengambilan sampel adalah convenience sampling. Sampel terdiri dari 80 pelanggan dan 90 karyawan. Untuk metode analisis data, peneliti menggunakan metode kualitatif untuk mengukur kinerja rumah sakit. Hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa untuk perspektif keuangan, kinerja RSUD Kota Semarang secara umum cukup baik. Perspektif pelanggan menghasilkan kinerja cukup baik, karena tingkat kepuasan mencapai 71%, tingkat retensi selalu meningkat namun tingkat akuisisi pasien mengalami penurunan selama tiga tahun. Perspektif proses internal bisnis menunjukkan kinerja yang baik karena adanya inovasi dan peningkatan jumlah kunjungan pasien. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan hasil yang baik karena selama tiga tahun tingkat produktivitas meningkat dengan rata-rata peningkatan produktivitas sebesar Rp. 63.450.144. Peningkatan juga didukung dengan tingkat kepuasan karyawan sebesar 52 % dan retensi 0.39%.

The objective of this research is to measure the performance of Semarang District Hospital by using Balanced Scorecard method. This research was conducted at Semarang District Hospital using primary and secondary data. The sampling technique was convenience sampling. The sampling consisted of 80 customers and 90. For the data analysis, the researcher used qualitative method to measure the hospital performance. The researcher obtained that for the financial perspective, the performance of Semarang District Hospital was good enough. The customer perspective generated good performance, in which the satisfaction level reached 71%, the retention rate always increased but the acquisition rate of patients decreased for three years. The perspective of internal business process showed a good performance from the innovation and the enhancement number of patient visits. The learning and growth perspective showed a good result from the level of productivity enhancement in three years with the average of enhancement Rp63.450.144. The enhancement was also encouraged by the employer satisfaction level 52% and the retention 0.39%.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Waskito, H., & Agustina, L. (2015). PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA PADA RSUD KOTA SEMARANG. Accounting Analysis Journal, 4(1). https://doi.org/10.15294/aaj.v4i1.7799

References

Aurora, Novella. 2010. Penerapan Balance Scorecard sebagai Tolok Ukur Pengukuran kinerja (Studi kasus pada RSUD Tugurejo Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.

Gaspersz, Vincent. 2002. Sistem Pengukuran Kinerja Terintegrasi Balanced Scorecard dengan six sigma untuk organisasi pemerintah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Giri, Efraim Ferdinan. Januari-April 1998. “Balance Scorecard: Suatu Sistem Pengukuran Kinerja Strategik.”Kajian Bisnis, No 13, 35-46

Hartati.2012. Pengukuran Kinerja RSUD Dr. Moewardi Surakarta Dengan Menggunakan Metode Balance Scorecard. Tesis, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Husein Umar, 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Salemba Empat.

Husein Umar, 2004. Metode Penelitian untuk Skrupsi dan Tesis Bisnis.

Kaplan Robert S. Dan David P. Norotn. 2000. Balanced Scorecard Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Terjemahan, Jakarta : Erlangga.

Kaplan Robert S. Dan david P Norton. 2001. The Strategy Focused Organization : How Balance Scorecard Companies Thrive in The Bussines Enviroment, Boston : Harvard Business Scholl Press.
Keputusan Menteri kesehatan RI nomor 828/menkes/sk/IX/2008 tentang petunjuk teknis sstandar pelayanan minimal dibidang kesehatan dikabupaten/kota.2008.

Lohman,2003. Tersedia Online mohmahsun.blogspot.com/2011/04/ indikator kinerja

Mahmudi, 2011. Akuntansi Sektor Publik. UII Press Anggota IKAPI. Yogyakarta.

Mahsun, Mohammad, 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama. BPSE. Yogyakarta.

Mulyadi, 2005. “Alternatif Pemacuan Kinerja Personel dengan Pengelolaan Kinerja Terpadu Berbasis Balance Scorecard”. Jurnal ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.20, No.3.

Mulyadi, 2007, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Salemba Empat, Jakarta.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta : ANDI.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Bisni. Bandung : CV Alfabeta.

Soeroso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Jakarta, ECG.

Soetjipto, Budi W. 1997. “Mengukur Kinerja Bisnis dengan Balance Scorecard” Usahawan no.6

Ulum, Ihyaul M.D. 2006. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta, Bumi Aksara.

Yuwono, Sony, 2003. Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Score Card : Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

http://jsofian.wordpress.com/2007/04/07/mengapa-penerapan-balanced-scorecard-gagal/ Menagapa penerapan Balance Scorecard gagal, pernyataan konsultan Arthur M Schneiderman, senior examiner di Malcom Baldrige National Quality Award