KELAYAKAN SERABUT GAMBAS UNTUK PEMBUATAN SUBAL SANGGUL

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Denti Lestari

Abstract

KELAYAKAN SERABUT GAMBAS UNTUK PEMBUATAN SUBAL SANGGUL


Denti Lestari, Universitas Negeri Semarang


Mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Kecantikani FT Universitas Negeri Semarang


Email : [email protected]


Maria Krisnawati, S.Pd, M.Sn, Dosen Pendidikan Tata Kecantikan, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, FT


Luffa acutangular is typical Indonesian plant that usually consumed as a vegetable. The old fruit of luffa acutangular can’t be consumed. As the luffa acutangular gets older, it will turn dry fiber and the color change become golden brown. The reseachers used the luffa as a cleaning sponge, exfoliating sponge for removing dead skin cells, and an interface dressing material in wound therapy (gauze) or cotton. The texture of dried stringy luffa acutangular can be made into beauty broduct as a hair bundle (subal) to create a volume in hairstyling. The use of luffa acutangular as a hair bundle product in this study is one of the efforts to reduce hair damage due to hair volumizing in the hairstyling. The purpose of this research is to decide the worthiness of product based on sensory and preference test. Method of data collection is using documentation and observation. Questionnaire uses as data collection. Sensory of product test uses 3 experts panelists and preference test uses 15 untrained panelists. The technique of data analysis is percentage descriptive. The results of the sensory test show that the 8 products are possible with the highest percentage is 96,42%  for product 1 and the lower percentage product is 83,33% for product 8. The results of the preference products test got the highest percentage is 94,44% for product 1  and the lowest percentage is  87,21% for product 6. The suggestion for beauty experts or practitioners be more creative and innovative for making a fantasy bun.


Keyword: Hair bun, luffa acutangular, top style, back style.


 


 


 


 


 


Tanaman gambas adalah tanaman khas masyarakat Indonesia yang biasa dikonsumsi sebagai sayuran. Buah gambas yang telah tua tidak dapat dikonsumsi. Semakin menua buah gambas maka akan berubah menjadi kering berserabut dan berwana coklat keemasam. Para peneliti memanfaatkan serabut gambas sebagai produk spons pencuci piring, spons exfoliating untuk mengangkat sel kulit mati pada kulit, serta bahan untuk membuat kain kasa dan kapas. Buah gambas yang tua kering berserabut dapat dibuat menjadi produk kecantikan rambut sebagai produk subal untuk membuat volume pada rambut dalam penyanggulan. Pemanfaatan serabut gambas sebagai produk subal dalam penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kerusakan rambut akibat menyasak dalam penataan sanggul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan produk berdasarkan dari uji inderawi dan uji kesukaan. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan observasi. Pengumpulan data menggunakan angket. Uji inderawi menggunakan 3 panelis ahli dan uji kesukaan menggunakan 15 panelis agak terlatih. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif persentase. Hasil uji inderawi menunjukan bahwa delapan produk subal dinyatakan layak dengan skor tertinggi 96,42% yaitu produk 1 dan skor terendah 83,33% untuk produk 8. Hasil uji kesukaan produk 1 mendapat skor tertinggi yaitu 94,44% dan skor terendah untuk produk 6 yaitu 87.21%. Saran untuk ahli atau praktisi kecantikan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam eksperimen lanjutan dengan membuat sanggul fantasi


 


Kata Kunci: Subal, Penataan Puncak, Penataan Belakang, Serabut Gambas, Luffa Acutangula

##plugins.themes.academic_pro.article.details##