Kelayakan Limbah Sekam Padi (Orysa Sativa L.) sebagai Bahan Tambahan Sediaan Sabun Mandi Padat Alami

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Zeni Tri Budiarti
Eny Widhia Agustin

Abstract

Sabun merupakan salah satu kosmetika pembersih yang bermanfaat untuk membersihkan kulit dari kotoran, debu dan sebum yang menempel di kulit. Penambahan sekam padi (oryza sativa .L) dalam sabun diharapkan dapat membuka pori pori dan mengangkat sel kulit mati sehingga meningkatkan daya pembersih karena sekam padi memiliki kandungan zat karbon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan sabun mandi dari sekam padi, untuk mengetahui kelayakan sabun mandi sekam padi dilakukan uji laboratorium, kemudian dilakukan uji inderawi, uji kesukaan dan uji klinis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D (Research and Development). Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan angket sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif presentase. Uji laboratorium dilakukan di BPMSB Surakarta untuk mengetahui nilai pH, kadar asam lemak, kadar alkali bebas dan kadar air dengan hasil nillai pH pada formulasi 1 sebesar 10,38, formulasi 2 sebesar 9,75, dan formulasi 3 sebesar 10,29, sedangkan hasil uji kadar air pada formulasi 1 sebesar 13,43%, formulasi 2 sebesar 12,52% dan formulasi 3 sebesar 12,79%., untuk hasil uji asam lemak bebas pada formulasi 1 sebesar 0,28% dan formulasi 2 sebesar 0,31% dan hasil uji alkali bebas pada formulasi 3 sebesar 0,016% sehingga sabun mandi sekam padi dinyatakan lulus semua uji laboratorium SNI. Uji inderawi mendapatkan hasil 90% dengan kriteria sangat valid, uji kesukaan mendapatkan hasil 92% dengan kriteria sangat suka dan uji klinis sensitivitas tangan mendapatkan nilai akhir sebesar 100% dengan kriteria tidak menimbulkan reaksi atau alergi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah produk sabun mandi padat alami dengan penambahan sekam padi (oryza sativa L.) bedasarkan hasil uji inderawi produk dinyatakan sangat layak, hasil uji kesukaan dinyatakan sangat suka dan hasil uji klinis dinyatakan tidak menimbulkan reaksi.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##