Taman TAMAN TOGA SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KONSERVASI PADA MASYARAKAT
Abstract
Kelurahan Kalisegoro terletak di 3 Km dari Universitas Negeri Semarang, suatu universitas yang berwawasan konservasi. Wilayah RW4 Kelurahan Kalisegoro sebagian besar merupakan tanah yang subur, tetapi masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan secara intensif. Perlu kajian terkait pemanfaatan lahan sebagai upaya pendidikan konservasi masyarakat sekitar kampus Unnes yang berwawasan konservasi. Salah satu cara pemanfaatan lahan adalah dengan Taman TOGA. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran taman toga sebagai sarana pendidikan konservasi pada masyarakat Kalisegoro SemarangPenelitian dilakukan di RW4 Kelurahan Kalisegoro Semarang. Penelitian dilakukan dengan beberapa langkah metode, (1) Pendataan jenis-jenis tanaman obat dan manfaatnya, (2) Koleksi dan praktek menanam TOGA, (3) Pemanfaatan tanaman toga dengan membentuk embrio unit usaha berbasis herbal etnoscience. Disimpulkan bahwa taman TOGA dapat dijadikan sarana upaya konservasi tanaman obat, konservasi lahan, konservasi budaya penggunaan obat tradisional untuk pengobatan ringan ataupun suplemen, serta konservasi budaya pengolahan makanan/minuman berbasis tanaman obat. Kreatifitas perlu selalu diasah dan perlu banyak waktu dan komitmen dari seluruh warga. Embrio usaha makanan/minuman berbasis toga masih perlu ditingkatkan pengelolaannya, sehingga benar-benar menjadi unit usaha berkelanjutan. Etnoscience yang perlu digali lebih lanjut adalah pemanfaatan toga untuk pengobatan penyakit tertentu.