GURITAN: MAKNA SYAIR DAN PROSES PERUBAHAN FUNGSI PADA MASYRAKAT MELAYU DI BESEMAH KOTA PAGARALAM
Abstract
Guritan adalah salah satu jenis sastra daerah masyarakat Besemah yang eksistensinya ditampilkan dalam bentuk teater tutur. artinya ia dituturkan secara monolog oleh seorang penutur cerita dalam bahasa Besemah dengan lagu atau syair tertentu dan memakai alat bantu sambang. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah makna syair guritan di Besemah Kota Pagaralam dan bagaimanakah perubahan fungsi guritan pada masyarakat melayu di Besemah Kota Pagaralam? Pendekatan yang diterapkan penelitian ini adalah interdisiplin yang melibatkan disiplin ilmu semiotika dan sosiologi. Metode yang digunakan kualitatif. Lokasi penelitian di Kota Pagaralam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik keabsahan data secara utama menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis isi dan analisis data interaktif. Hasil penelitian yang pertama yaitu terdapat makna berupa nasehat-nasehatt anjuran berbuat baik dan tolong menolong serta selalu menghormati kedua orang tua dan pembahsan kedua ditemukan adanya perubahan fungsi guritan yang di sebabkan oleh pengaruh budaya luar yang masuk di Kota Pagaralam yaitu kebudayaan islam hal tersebut menyebabkan perubahan prilaku masyarakat Kota Pagaralam yang harus mengikuti norma dan nilai yang belaku pada budaya yang baru yang berdampak pada perubahan fungsi pada guritan.