FUNGSI DAN MAKNA BIDE DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DAYAK KANAYATN DI KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT

  • Dodo Dodo Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
  • Sri Iswidayati Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
  • Tjetjep Rohendi Rohidi

Abstract

Bide merupakan bagian dari perlengkapan atau sarana yang digunakan dalam upacara ritual adat suku Dayak Kanayatn, tikar Bide mampu memberi kepuasan spiritual atau emosional lewat penampilan yang indah dan artistik. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini; (1) Fungsi apa yang terkandung dalam Bide?; dan (2) Bagaimana makna simbolik yang terkandung dalam Bide?. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan interdisiplin (antropologi, sosiologi, seni rupa dan semiotika). Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, dengan prosedur analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil Penelitian menunjukan bahwa, tikar Bide bagi masyarakat Dayak Kanayatn adalah sebagai alat perekat tali persaudaraan. Dalam upacara adat, Bide sebagai alas tempat duduk dalam mempersatukan masyarakat, sehingga dengan kesatuan dapat tercipta suasana yang damai, adat merupakan aturan yang berlaku disetiap kehidupan mereka. Makna simbolik Bide adalah lambang kebersamaan dan pemersatu suatu kelompok masyarakat, dengan tujuan supaya masyarakat tetap menjaga solidaritas, kebersamaan, dan tanggung jawab. Sesuai dengan fungsinya, ketika ditempatkan dalam kontek budaya, Bide menjadi suatu identitas, karakter dan bisa juga harga diri.

Published
2017-02-28
Section
Articles