https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/issue/feedChemistry in Education2024-01-23T19:11:36+07:00Endang Susilaningsih[email protected]Open Journal Systems<p><strong>Chemistry in Education starting in 2024 migrates to better secure from various unwanted things, including journal hacking and so on. To submit, the author please visit the new website page of our journal at the link<a href="https://journal.unnes.ac.id/journals/chemined" target="_blank" rel="noopener"> https://journal.unnes.ac.id/journals/chemined</a></strong></p> <p><strong><em>MIGRATION OFFICIAL STATEMENT <a href="https://drive.google.com/drive/folders/1980A0R8NA3En1577jOx6NI3mWJxsNawB?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">HERE</a></em></strong></p> <p style="text-align: justify;">Chemistry in Education [P-ISSN 2252-6609 | E-ISSN 2502-6852] is issued two times per year, each of them includes articles of research and conceptual analysis results on the chemical education field. To memorize important events or agenda of institution, it is posible to publish a special issue.</p> <p style="text-align: justify;">Abstracting & Indexing: <a href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/9933">GARUDA</a>,<a href="https://www.sinta.kemdikbud.go.id/journals/detail?id=3764"> SINTA</a></p>https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/66162Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Aplikasi Edmodo Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar2024-01-23T16:59:13+07:00Nur Khofifah[email protected]Agung Tri Prasetya[email protected]Sri Haryani[email protected]Nanik Wijayati[email protected]<p>Kimia kurang diminati oleh peserta didik karena materi kimia dianggap sulit dipahami. Kesulitan memahami kimia berdampak pada hasil belajar peserta didik. Model Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan penemuan peserta didik sehingga mereka dapat memperoleh kesuksesan belajar lebih optimal dan membangunkan motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dengan model Discovery Learning berbantuan aplikasi Edmodo materi Hidrolisis Garam di SMA Negeri 1 Kedungwuni. Cara yang digunakan dalam teknik penarikan sampel yaitu teknik Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan non tes. Metode tes berupa soal Multiple Choice untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta didik berupa soal pretest dan soal posttest sedangkan metode non tes berupa lembar angket motivasi untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik korelasi biserial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang kuat berdasarkan nilai korelasi biserial terhadap motivasi belajar dan hasil belajar yang diperoleh sebesar 0,82 dan 0,80 dengan koefisien determinasi sebesar 64% dan 67,24%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran Discovery Learning berbantuan aplikasi Edmodo terhadap hasil belajar dan motivasi belajar pada peserta didik.</p>2024-01-23T16:46:07+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/66474Persepsi Peserta Didik Terhadap Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Android Pada Materi Kimia Semester Ganjil Kelas X SMA2024-01-23T17:01:44+07:00Sandy Yudha[email protected]Nurfajriani Nurfajriani[email protected]Ramlan Silaban[email protected]<p>Pendidikan di era sekarang telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap sektor kehidupan. Untuk menghindari bertambahnya kasus, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat kebijakan tentang proses belajar mengajar yang dilakukan secara Blended Learning. Dalam melaksanakan pembelajaran tersebut, diperlukan media pembelajaran yang tepat, agar pembelajaran tetap dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi peserta didik terhadap multimedia interaktif berbasis android kelas X SMA. Jenis penelitian adalah deskripsi kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Binjai Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA 1 sebanyak 34 orang. Data dikumpulkan dengan instrumen angket menggunakan skala likert. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar angket persepsi peserta didik serta data dianalisis dengan metode deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rerata dari 10 pertanyaan di lembar angket peserta didik 88% termasuk kriteria sangat baik.</p>2024-01-23T16:54:45+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/67848Komparasi Keefektifan Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving dan Cooperative Problem Solving dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Konsep Mol2024-01-23T17:06:00+07:00Siti Nur Holifah[email protected]Harjito Harjito[email protected]<p>Berdasarkan hasil PISA tahun 2018, kemampuan siswa Indonesia masih berada dibawah rata-rata skor internasional. Perlu adanya upaya dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah salah satunya dengan melatih siswa melalui pembelajaran pemecahan masalah dalam kelompok. Pembelajaran pemecahan masalah dalam kelompok dapat dilakukan melalui pembelajaran collaborative problem solving (ColPS) dan pembelajaran cooperative problem solving (CooPS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah sebagai dampak dari penerapan kedua pembelajaran tersebut dalam materi konsep mol. Penelitian dilakukan dengan jenis quasi experiment, desain one shot case study dengan dua kelas eksperimen. Pemilihan sampel dilakukan dengan perpaduan teknik purposive sampling dan cluster random sampling. Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada materi konsep mol di kedua kelas eksperimen, dilihat dari nilai signifikasinya (0,056) yang lebih dari 0,05. Hasil kemampuan pemecahan masalah individual dan pengetahuan siswa dengan pembelajaran CooPS memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelas dengan pembelajaran ColPS tetapi masih dalam kategori yang sama yaitu sangat baik (79,09% > 79,07% & 90,06 > 89,79). Hasil kemampuan pemecahan masalah kolaboratif dalam kelompok kelas dengan pembelajaran ColPS rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas dengan pembelajaran CooPS tetapi masih dalam level yang sama yaitu level 2 (67% > 54%).</p>2024-01-23T17:06:00+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/67931Pengembangan Instrumen Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice Test (TTMCT) untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa pada Konsep Sifat Keperiodikan Unsur2024-01-23T17:14:55+07:00Yosephine Debbie Damayanti[email protected]Sigit Priatmoko[email protected]Endang Susilaningsih[email protected]Sri Nurhayati[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi siswa pada materi sistem periodik unsur terfokus konsep sifat keperiodikan unsur melalui pengembangan instrumen tes diagnostik Three-Tier Multiple Choice Test. Metode penelitian yang digunakan ialah metode R&D dan model yang digunakan dalam penelitian ini ialah model 4D. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Don Bosko. Hasil penelitian menunjukkan validitas dan reliabilitas pada uji coba skala kecil dan uji coba skala besar berturut-turut, yaitu 0,87; 0,74 dan 0,86; 0,82. Profil pemahaman konsep siswa secara keseluruhan menunjukkan siswa yang termasuk dalam kategori Paham Konsep 44%, Paham Konsep Kurang PD 23% Kurang Paham Konsep 4%, Tidak Paham Konsep 61%, Miskonsepsi Positif 18%, Miskonsepsi Negatif 21%, dan Miskonsepsi Penuh 23%. Siswa dan guru juga memberikan respon yang positif melalui angket tanggapan. Berdasakan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes diagnostik Three-Tier Multiple Choice Test yang dikembangkan layak, valid, reliabel, dan praktis untuk mendiagnosis miskonsepsi siswa pada materi sistem periodik unsur terfokus sifat keperiodikan unsur.</p>2024-01-23T17:14:52+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/68053Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Berbasis Guided Inquiry Learning untuk Peserta Didik SMK2024-01-23T17:20:44+07:00Aida Saefa Fitriarieswa[email protected]Sri Wardani[email protected]Sri Haryani[email protected]Harjito Harjito[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar elektronik berbasis guided inquiry learning pada materi minyak bumi untuk melatih keterampilan pemecahan masalah peserta didik SMK. Jenis Penelitian merupakan penelitian R & D menggunakan model pengembangan ADDIE. ADDIE meliputi analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar wawancara, lembar validasi bahan ajar, lembar angket kepraktisan bahan ajar. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis kelayakan bahan ajar berupa validitas dan kepraktisan bahan ajar. Penelitian menghasilkan bahan ajar yang memiliki karakteristik berupa bahan ajar elektronik yang diunggah ke dalam google drive agar peserta didik mudah menggunakannya. Bahan ajar juga disusun menggunakan sintaks guided inquiry learning sesuai konteks kejuruan SMK TKRO dan dilengkapi soal keterampilan pemecahan masalah. Bahan ajar memperoleh skor 92,26 % dengan kategori sangat valid berdasarkan penilaian ahli materi dan media. Bahan ajar memperoleh skor 86,36 % dengan kategori sangat praktis berdasarkan hasil respon peserta didik SMK. Saran dari penelitian ini adalah perlu dikembangkannya bahan ajar menggunakan media lain agar bahan ajar lebih interaktif.</p>2024-01-23T17:20:43+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/68070Pengembangan Modul Kimia Bermuatan Etnosains Pada Budaya Jamu Tradisional Terhadap Literasi Kimia Siswa2024-01-23T17:31:16+07:00Deluna Hayang Faista[email protected]Woro Sumarni[email protected]Sudarmin Sudarmin[email protected]Harjito Harjito[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul kimia bermuatan etnosains pada budaya jamu tradisional terhadap literasi kimia siswa. Penelitian ini sudah menghasilkan modul kimia bermuatan etnosains pada budaya jamu tradisional yang sudah dinyatakan layak digunakan. Penelitian ini menilai literasi kimia siswa setelah menggunakan modul kimia bermuatan etnosains pada budaya jamu tradisional. Penelitan ini menilai aspek literasi kimia secara keseluruhan, aspek konten, aspek konteks, dan aspek kompetensi. Hasil ketercapaian literasi kimia secara keseluruhan yang tertinggi dalam kategori sangat baik yaitu sebanyak 16 siswa, kategori baik sebanyak 10 siswa dengan jumlah total 32 siswa. Hasil literasi kimia aspek konten terdapat dua indikator penilaian dengan hasil 39% dan 61%. Hasil literasi kimia aspek konteks terdapat lima indikator penilaian dengan hasil 20%, 20%, 22%, 21%, dan 17%. Sedangkan pada literasi kimia aspek kompetensi memiliki tiga indikator penilaian dengan hasil 33%, 30%, dan 37%. Secara keseluruhan hasilnya modul kimia bermuatan etnosains pada budaya jamu tradisional sudah dapat berpengaruh terhadap literasi kimia siswa.</p>2024-01-23T17:31:16+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/69048Pengembangan Instrumen Three Tier Diagnostic Test Berbasis Multirepresentasi untuk Menganalisis Miskonsepsi Siswa pada Materi Asam Basa2024-01-23T17:36:48+07:00Fina Ayu Lestari[email protected]Sigit Priatmoko[email protected]Endang Susilaningsih[email protected]Harjono Harjono[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen three tier diagnostic test berbasis multirepresentasi untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa yang dianalisis menggunakan model Rasch. Penelitian dilakukan menggunakan desain 4D yang dikemukakan oleh Thiagarajan meliputi tahap: define, design, development, dan disseminate, namun dalam penelitian ini hanya sampai pada tahap development. Hasil validasi ahli menunjukkan instrumen tes masuk dalam kategori sangat valid dengan ratarata skor 111,3 dari total skor 120. Hasil analisis reliabilitas menggunakan model Rasch menunjukkan bahwa reliabilitas instrumen belum cukup baik. Hasil analisis miskonsepsi secara klasikal menunjukkan sebanyak 47% siswa paham konsep, 16% siswa mengalami miskonsepsi positif, 12% siswa mengalami miskonsepsi negatif, 15% siswa mengalami miskonsepsi utuh, 4% siswa kurang paham, 1% siswa kurang yakin, dan 5% siswa tidak paham konsep. Siswa secara umum memberikan respon positif terhadap instrumen tes dibuktikan dengan angket. Persentase siswa yang memberikan respon setuju dan sangat setuju yakni sebanyak 45% dan 21% pada uji skala kecil, 63% dan 14% pada uji skala besar, serta 62% dan 14% pada uji implementasi.</p>2024-01-23T17:34:58+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/69100Desain Tes Pilihan Ganda Kompleks Bermuatan Analytical Thinking pada Materi Asam-Basa untuk Identifikasi Pencapaian Kompetensi Minimum Siswa2024-01-23T17:41:10+07:00Arnetta Susma Widiyanti[email protected]Endang Susilaningsih[email protected]Sri Haryani[email protected]Sri Nurhayati[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes pilihan ganda kompleks bermuatan Analytical Thinking pada materi asam basa untuk identifikasi pencapaian kompetensi minimum siswa. Metode yang digunakan yaitu Research and Development (R&D) dengan desain ADDIE. Teknik analisis data meliputi kelayakan, kualitas butir soal, pencapaian kompetensi minimum siswa, kemampuan berpikir analitis siswa, angket respon siswa dan guru. Validasi ahli menunjukkan instrumen tes, angket respon siswa dan guru sangat valid. Analisis data dengan Rasch model menunjukkan reliabilitas butir soal pada uji skala kecil, besar, dan implementasi berturut-turut 0,80; 0,87; dan 0,94. Validitas butir soal pada uji skala kecil, besar, dan implementasi terdapat 10, 3, dan 6 butir soal tidak valid dari total 62. Pencapaian kompetensi minimum siswa pada uji skala besar 10% mahir, 30% cakap, 47,5% dasar, dan 12,5% perlu intervensi khusus, sedangkan pada uji implementasi 11,43% mahir, 35,71% cakap, 37,15% dasar, dan 15,71% perlu intervensi khusus. Kemampuan berpikir analitis sebesar 79,90% pada uji skala besar dan 60,08% pada uji implementasi. 89,29% siswa pada uji skala kecil, 85% pada uji skala besar, dan 76,94% pada uji implementasi serta 100% guru merespon positif terhadap instrumen tes. Dapat disimpulkan bahwa instrumen tes dapat digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi minimum siswa dan profil kemampuan berpikir analitis siswa.</p>2024-01-23T17:41:09+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/69259Analisis Kompetensi Minimum Siswa pada Materi Hidrolisis Garam Melalui Pengembangan Instrumen Tes Bermuatan AKM dengan Konteks Saintifik Daily Life2024-01-23T17:46:14+07:00Erina Afriani[email protected]Endang Susilaningsih[email protected]Sri Haryani[email protected]Agung Tri Prasetya[email protected]<p>Kemampuan literasi membaca dan numerasi di Indonesia tergolong dalam kategori rendah, sehingga pemerintah membuat kebijakan baru salah satunya berupa penerapan soal berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam Asesmen Nasional (AN). Hasil observasi di SMA Negeri 1 Jepon, Blora menunjukkan bahwa penerapan soal AKM belum dilakukan dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi minimum siswa dengan pemberian soal AKM. Penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan desain penelitian ADDIE yang terdiri atas lima tahapan yaitu Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 1 Jepon, Blora. Instrumen pengumpulan data meliputi instrumen tes, lembar angket respon siswa dan guru, serta lembar wawancara siswa. Teknik analisis data penelitian meliputi, analisis kelayakan instrumen tes, kualitas tes, profil kompetensi minimum siswa, dan respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan nilai validitas isi instrumen dari validator dipeoleh 65,3/80 dengan kriteria sangat valid dengan sedikit revisi, validitas butir instrumen 34 dari 41 butir valid, reliabilitas item instrumen 0,97 dengan kriteria istimewa, reliabilitas person 0,92 dengan kriteria bagus sekali, profil kompetensi minimum berada pada kategori cakap, respon siswa terhadap instrumen produk pengembangan memberikan respon yang positif. Simpulan instrumen produk pengembang yang teruji kelayakan, validitas isi dan valid butir, serta didapatkan respon yang positif.</p>2024-01-23T17:46:13+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/69422E-modul Pengayaan Multipel Representasi untuk Mengidentifikasi Kemampuan Literasi Kimia Siswa2024-01-23T18:02:25+07:00Avia Rizka Ulfana[email protected]Sri Haryani[email protected]Agung Tri Prasetya[email protected]Sri Susilogati Sumarti[email protected]<p>Modul pengayaan multipel representasi dapat dimanfaatkan sebagai upaya daam peningkatan literasi kimia sekaligus melaksanakan program pengayaan bagi siswa. Tujuan penelitian ini pengembangan e-modul pengayaan literasi kimia yang relevan, efisien, dan mendapat respon baik dari siswa. Model pengembangan Research and Development (R&D) dengan desain 4D, tahap-tahapnya Define, Design, Development, dan Disseminate. Metode pengumpulan data meliputi observasi awal, dokumentasi, angket, dan tes. Instrumen pengumpul data lembar angket validasi, soal pretestposttest, Angket respon peserta didik. Teknik Analisis data : Analisis data validasi ahli, Analisis data hasil pretest-posttest, dan Analisis data Angket respon siswa terhadap e-modul produk pengembangan. Hasil penelitian, berdasarkan hasil analisis data validasi diperoleh rerata skor validator isi = 74 dari skor total 80, dengan kategori sangat valid isi, rerata skor ahli media 64 dari skor total 72 dengan kriteria sangat valid media, skor keterbacaan 40,07 dari skor total 44 kriteria sangat valid. Hasil pretest 84 dan posttest 96, Respon siswa terhadap produk e-modul pengayaan = 66,6 dari skor totaL 80. kategori sangat layak digunakan untuk mengambil data penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, e-modul pengayaan multipel representasi bermuatan literasi kimia yang dikembangan layak dan efektif diterapkan pada program pengayaan serta mendapatkan tanggapan yang baik dari siswa.</p>2024-01-23T18:02:24+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/69687Pengembangan Soal AKM Literasi Membaca & Numerasi Terintegrasi HOTS Materi Laju Reaksi2024-01-23T19:11:36+07:00Amroeni Rosyada[email protected]Sigit Priatmoko[email protected]Endang Susilaningsih[email protected]Sri Wardani[email protected]<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kemampuan literasi membaca dan numerasi peserta didik. Metode penelitian yaitu Research and Development dengan desain pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluation). Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas XI dan XII SMAN 2 Semarang. Metode pengumpulan data terdiri dari studi pendahuluan dan desain instrumen soal. Instrumen pengumpulan data berupa lembar wawancara, instrumen soal, lembar validasi ahli dan lembar angket respon. Teknik analisis data tes dan non tes yang terdiri dari analisis kelayakan instrumen soal, validitas dan estimasi reliabilitas, pengukuran tingkat kompetensi literasi membaca dan numerasi serta analisis respon peserta didik dan guru. Hasil studi lapangan menyatakan bahwa guru belum banyak menerapkan soal AKM. Hasil penelitian kelayakan soal valid berdasarkan validasi ahli dan uji kelayakan skala kecil. Validitas soal literasi membaca keseluruhan fit namun ada satu butir soal misfit pada soal numerasi. Reliabilitas soal cenderung tinggi pada literasi membaca dan cenderung buruk pada numerasi. Hasil pengukuran tingkat kompetensi literasi membaca diperoleh persentase mahir 69%, cakap 6%, dasar 14%, perlu intervensi khusus 8% dan yang tidak memenuhi syarat kategori sebesar 2%. Sedangkan numerasi diperoleh persentase mahir 6%, cakap 55%, dasar 26%, perlu intervensi khusus 11% dan yang tidak memenuhi syarat kategori 2%.</p>2024-01-23T19:11:35+07:00##submission.copyrightStatement##https://journal.unnes.ac.id/sju/chemined/article/view/69859Pengembangan Instrumen Pilihan Ganda Kompleks Bermuatan Indikator Creative Thinking Ability pada Materi Larutan Penyangga2024-01-23T18:21:43+07:00Devy Rida Budiharti[email protected]Endang Susilaningsih[email protected]Sri Haryani[email protected]Sri Wardani[email protected]<p>Abad ke-21 siswa dituntut memiliki kemapuan berpikir kreatif, sehingga diperlukan instrument test yang mempu mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen tes pilihan ganda kompleks (PGK) bermuatan indikator Creative Thinking Ability (CTA) pada materi larutan penyangga yang dirancang berdasarkan analisis Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator CTA. Metode penelitian ini menggunakan Research and Development (R&D), dengan model 4D meliputi Define, Design, Develop, Disseminate. Subyek penelitian yaitu siswa kelas XII SMA Negeri 15 Semarang. Teknik analisis data meliputi validasi isi oleh ahli, analisis menggunakan model Rasch (item dan person fit, reliabilitas, item dan person measure, dan skalogram), dan profil kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini menghasilkan instrumen tes PGK yang reliabel dengan skor 0,91 dan valid berdasarkan validitas isi dengan nilai 42/44. Hasil analisis profil kemampuan berpikir kreatif siswa menunjukkan 5% siswa pada kategori sangat tinggi, 27% tinggi, 20% sedang, 12% rendah, dan 35% sangat rendah. Hasil rekapitulasi tanggapan siswa menunjukkan 60% siswa sangat setuju dan 14,5% setuju. Penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen pilihan ganda kompleks bermuatan indikator CTA pada materi larutan penyangga memberikan informasi secara menyeluruh terkait profil kemampuan berpikir kreatif siswa.</p>2024-01-23T18:21:42+07:00##submission.copyrightStatement##