Abstract

Lupus adalah penyakit otoimun yang menyerang satu atau seluruh sistem organ dalam tubuh manusia. Pasien lupus banyak mengalami gangguan psikis seperti depresi, stres, cemas, dan kemarahan. Gangguan psikis yang dialami odapus membutuhkan penanganan yang serius supaya tidak memperparah penyakitnya, sehingga dalam hal ini odapus membutuhkan suatu dukungan yang besar dari lingkungan. Keluarga merupakan lingkungan terdekat. Keluarga diharapkan bisa memberikan support kepada odapus untuk tidak menyerah pada penyakitnya, memberi harapan pada setiap peluang, dan memberi dukungan materi untuk pengobatan lupus agar tidak semakin merajalela. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk dukungan sosial keluarga kepada penderita lupus dalam menumbuhkan semangat menjadi sehat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Unit analisis penelitian adalah keluarga penderita lupus, penderita lupus, dan tenaga medis yang merawat penderita lupus. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi, pada 3 subjek penelitian (keluarga odapus), dan 9 orang informan (odapus, kerabat, dan tenaga medis) sebagai triangulasi data. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2011 di rumah masing-masing subjek penelitian. Penerimaan keluarga adalah dukungan yang paling dibutuhkan. Perhatian dan penerimaan keluarga kepada penderita lupus mampu menguatkan penderita untuk bisa mengatasi diri dan memiliki semangat menjadi sehat. Perceraian dan penolakan membuat kondisi fisik penderita lupus menjadi lemah dan memicu kekambuhan lupus yang berpotensi mengakibatkan kematian. Kehadiran buah hati menumbuhkan sebuah harapan. Adanya harapan akan membuat seseorang tetap berusaha mempertahankan hidup. Harapan muncul sebagai bentuk kesadaran pribadi dan saran/nasihat dari orang lain. Bentuk nyata semangat penderita lupus untuk menjadi sehat yaitu dengan menghindari/mengurangi faktor risiko kekambuhan (gangguan stres, sinar matahari, kelelahan), serta mengikuti anjuran dokter untuk rutin minum obat dan melakukan check up.