Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi subjek setelah menderita HIV/AIDS mengalami perubahan fisik dan psikis karena harus menyesuaikan diri dengan kondisi baru dalam hidupnya. AIDS adalah menurunnya daya tahan tubuh yang diakibatkan oleh virus HIV. Agar dapat bertahan, ODHA harus memiliki optimisme hidup. Keterbatasan yang dialami justru harus disikapi positif oleh subjek, yaitu dengan: tidak mudah menyerah, bahagia, tahan terhadap depresi, mengembangkan potensi diri, menyeimbangkan emosi serta cepat pulih dari kesedihan. Pe-nelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran optimisme hidup penderita HIV/AIDS. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus dan opti-misme hidup penderita HIV/AIDS sebagai unit analisis. Responden berjumlah dua orang, tiga orang informan pendukung dan satu orang ahli. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan pengintepretasian tes grafis oleh psikolog. Keabsahan data diuji dengan ketekunan pengamatan di lapangan dan triangulasi. Hasil penelitian ini menun-jukkan bahwa dengan adanya optimisme hidup, ODHA mempunyai semangat untuk bekerja, motivasi untuk hidup, dan pikiran yang positif. Faktor utama yang mempengaruhi optimisme hidup ODHA adalah motivasi hidup yang kuat dalam diri penderita. Motivasi hidup ODHA adalah berbagi kebahagiaan kepada orang lain. Faktor lain yang mempengaruhi optimisme hidup ODHA adalah spiritualitas. ODHA yang memiliki keyakinan positif dengan Tuhan dan agama yang dipercaya akan meningkatkan optimisme hidup pada ODHA.

 

This research is based subjects after suffering from HIV / AIDS experience physical and psychological changes having to adjust to new conditions in life. AIDS is immune deficiencies caused by the HIV virus. In order to survive, people living with HIV should have the optimism of life. Limitations experienced positive rather should be addressed by the subject, ie: do not give up easily, happily, are resistant to dep-ression, develop your own potential, to balance emotions and quickly recover from grief. This study aims to obtain a picture of optimism living with HIV / AIDS. Research using qualitative methods with case study research design and the optimism of living with HIV / AIDS as the unit of analysis. Respondents numbered two, three and one informant expert support. Techniques of data collection using interviewing techniques, observation and pengintepretasian graphics tests by psychologists. Tested the validity of the data persistence on the field observations and triangulation. These results indicate that with the optimism of life, people living with HIV have a passion for work, the motivation for life, and positive thoughts. The main factors affecting the optimism of life of PLHA is a strong motivation in patients. The motivation is to share the happiness of life of PLHA to others. Another factor that affects the optimism of PLHA is spirituality. PLWHA who have a positive belief in God and religion are believed to increase the optimism of life in people living with HIV.