UPAYA KESIAPAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI MEA 2015 MELALUI REVITALISASI UMKM
Abstract
AbstrakPersaingan ekonomi nasional dalam menghadapi MEA 2015 dengan negara lain sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian nasional yang mencangkup perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi bersakala kecil dan menengah. Unit usaha yang masuk dalam kategori Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional. Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang tangguh di tengah maraknya pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,5 %. Saat ini sekitar 97% pelaku ekonomi mayoritas adalah pelaku usaha UMKM yang terus tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional.Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar dalam pengembangan UMKM dapat melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan kinerja UMKM sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi. Mengingat UMKM Indonesia adalah usaha yang sangat berdaya saing tinggi. Akan tetapi, kurangnya perhatian pemerintah pada sektor UMKM mengakibatkan pendapatan nasional dari sektor tersebut hanya sebesar 57 %, angka tersebut kalah jauh dari pangsa para konglomerat yang berjumlah kecil tetapi sangat mendominasi perekonomian negara kita. Oleh karena itu, pemerintah memerlukan program revitalisasi untuk melakukan pembinaan dan pemberdayaan agar UMKM dapat menghasilkan barang / jasa secara maksimal. Dengan melegalkan misalnya, produk UMKM di SNI-kan agar mampu bersaing dengan produk dari Negara lain.
Abstract
National economic competitiveness in the face of AEC 2015 with other countries is determined by the dynamics of the national economy which covers the region’s economy, while the economy of the region is generally supported by the economic activity of small and medium bersakala. Business units that fall into the category of Micro, Small and Medium Enterprises (SMEs) is the lifeblood of regional and national economy. Micro, Small and Medium Enterprises (MSME) is a tough business in the midst of the national economic growth of 6.5%. Currently around 97% of economic actors majority of SMEs are businesses that continue to grow significantly and become the business sector that is able to support economic stability nasional.Indonesia is a country that has a great potential in the development of SMEs can make breakthroughs to improve the performance of SMEs so as to produce products are highly competitive. Given Indonesian SMEs are businesses that are very highly competitive. However, the lack of government attention to the MSME sector resulted in national income from the sector amounted to only 57%, the figure is far less than its share of the conglomerates that are small but very dominate the economy of our country. Therefore, the government requires a revitalization program to conduct training and empowerment of SMEs in order to produce goods / services to the fullest. By legalizing example, SMEs products in SNI-right in order to compete with products from other countries.
References
Tabel Statistik Ekspo - Impor Indonesia, 2009. di unduh dari Badan Pusat Statistik.
Tabel Statistik perkembangan UMKM dan UB Indonesia, 2009. di unduh dari Departemen koperasi dan UKM.
Bank Indonesia, 2009. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia.
Statistik Neraca Perdagangan Indonesia, 2009. di unduh dari Departemen Perdagangan.
Wafa, Agus Khirul. Mewujudkan UMK Kompetitif Menghadapi CAFTA. Dalam Harian Kedaulatan Rakyat tanggal 13 Januari 2010.
Tambunan, T.T.H., (2000), Development of Small-Scale Industries During the New Order Government in Indonesia, London: Ashgate.
Tambunan, T.T.H., (2008), Masalah Pengembangan UMKM di Indonesia: Sebuah Upaya Mencari Jalan Alternatif, Makalah, yang di unduh dari http://www.kadin-indonesia.or.id pada tanggal 17 April 2013
www.depkop.go.id di akses pada tanggal 17 April 2013 pukul 12.50
www.bps.go.id di akses pada tanggal 17 April 2013 pukul 12.50