STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN BATIK DI KOTA SEMARANG

  • Farah Bonita
Keywords: Modal, Tenaga Kerja, Pemasaran, Teknologi, Bahan Baku, Batik Semarang, MPE Kapital, Labor, Marketing, Technology, Raw Materials, Semarang Batik, MPE

Abstract

Abstrak
___________________________________________________________________
Keterbatasan dalam pemasaran, bahan baku serta tenaga kerja pada industri kecil kerajinan batik
di Kota Semarang, mengakibatkan industri tersebut tidak dapat berkembang dengan baik,
layaknya industri kerajinan batik di daerah lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil
industri kecil kerajinan batik di Kota Semarang dan strategi yang diterapkan untuk
mengembangkan industri kecil kerajinan batik di Kota Semarang.
Populasi penelitian berjumlah 64 dan sampel penelitian berjumlah delapan pengusaha batik di
Kampung Batik Semarang. Variabel dalam penelitian ini adalah modal, tenaga kerja, pemasaran,
teknologi dan bahan baku. Metode pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan
wawancara kepada pengusaha batik di Kampung batik Semarang, Dinas Koperasi, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang kemudian dianalisis menggunakan analisis
deskriptif dan analisis metode perbandingan eksponensial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan
industri kecil kerajinan batik di Kota Semarang adalah melalui strategi modal, pemasaran dan
bahan baku dengan masing-masing total nilai MPE sebesar 4,358, 4,344 dan 4,283. Strategi paling
utama yang dapat digunakan dalam pengembangan industri kecil kerajinan batik di Kota
Semarang adalah strategi bantuan modal yang berasal dari Pemerintah berupa pinjaman lunak,
dan bantuan modal dari BUMN kepada para pengusaha industri kecil kerajinan batik Semarangan
dengan nilai MPE sebesar 1,109.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa industri kecil kerajinan batik di Kota
Semarang sangat potensial untuk dikembangkan. Oleh karena itu bantuan dari Dinas Koperasi dan
UMKM Pemerintah Kota Semarang melalui pinjaman modal dan pemasaran produk akan sangat
membantu para pengusaha industri kecil kerajinan batik tersebut untuk lebih mengembangkan
usaha mereka. Pemerintah juga dapat memasukan pelatihan membatik baik secara formal maupun
nonformal di sekolah-sekolah, agar menarik minat siswa dalam melestarikan kebudayaan daerah
asli Kota Semarang dan sekaligus mencari penerus generasi pembuat batik Semarangan.
Abstract
___________________________________________________________________
Limitations in marketing, raw materials and labor in small scale industries batik handicraft in Semarang city
lead the industry can not thrive like indutry batik in other areas. The purpose of this study was to analyze the
profil of small industries batik handicraft in Semarang city and strategy for developing small industries
handicraft batik in Semarang.
The study population is 64 and samples of this study is 8 batik entrepreneurs in Kampung Batik Semarang.
Variables in this study are capital, labor, marketing, technology and raw materials. Method of data collection
using questionnaires and interviews to batik interpreneurs in Kampung Batik Semarang, Service Cooperatives
and SMEs, Service Industry and Trade Semarang City and than analyzed using descriptive analysis and
Exponentian Comparative Methods analysis or MPE. Result of the research show the strategy can be used to
develop small industries handicraft batik in Semarang is trough capital strategy, marketing and rawmaterials
with total value MPE is 4,358, 4,344 and 4,283. While the most important strategies that can used in the
development of small industries handicraft batik in Semarang is a strategy through financial aid from the
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)
235
Givernment from soft loans and aid from State Capital to small industrial entrepreneurs, with MPE 1,109.
Based on the result of this research is small industries handicraft batik in Semarang very potential to developed.
Therefore, Government support through capital loans and marketing of product will help the entrepreneurs to
futher develop their businesses. In addition, the Government may also include batik training activities, formal
or non formalin schools to attract students interest in preserving indigeneous Semarang culture, and the same
time looking for the generation Semarangan batik makers.

References

Anoraga, Pandji dan Sudantoko, Djoko.

Koperasi, Kewirausahaan Dan Usaha

Kecil. Jakarta : Rineke Cipta.

Amalia Alfi, Hidayat Wahyu. 2011.

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pada

UKM Batik Semarangan di Kota Semarang.

Dalam Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis

Universitas Dipenegoro Semarang.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT. Rineke Cipta.

Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi

Pembangunan. Yogyakarta : BPFE.

David, R.Fred. 2008. Manajemen

Strategis. Jakarta : Salemba empat.

Handoko, Hani. 1997. Manajemen, edisi

Yogyakarta : BPFE.

Joesron Suhartati, dan Fathhorozi. 2003.

Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Salemba

Empat.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.

Manajemen Pemasaran. Jakarta :

Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. 2010. Ekonomika

Pembangunan : Masalah, Kebijakan, dan

Politik. Jakarta: Erlangga.

Ngantridiatun, Hertiana Ikasari. 2011.

Efisiensi Produksi Industri Skala Kecil Batik

Semarang : Pendekatan Fungsi Produksi

Frontier Stokastik. Dalam Jurnal Manajemen

Teori dan Terapan, Tahun 4 No. 1. Hal 28-36

Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.

Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi

Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.

Jakarta. Grasindo.

Moleong, J.Lexy. 1989. Metodologi

Penelitian Kualitatatif. Bandung : Remadja

Karya CV.

Prasetyo, P. Eko. 2010. Ekonomi Industri

: sebuah aplikasi teori ekonomi mikro serta

pengembangan pengalaman penelitian.

Yogyakarta : Beta Offset.

Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT

Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

Sudantoko, Djoko. 2011. Strategi

Pemberdayaan Usaha Skala Kecil Batik di

Pekalongan. Dalam Jurnal Eksplanasi, Volume

No.1. Hal 29-45. Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Bank BPD Jawa Tengah.

Sudjana. 1996. Metoda Statistika,

Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

S, Mulyadi. 2008. Ekonomi Sumber Daya

Manusia : Dalam Perspektif Pembangunan.

Jakarta : Rajawali Pers.

Suryana, Eli. 2012. Profil Masyarakat

Pengrajin Anyaman Bilik Di Desa Sukawening

Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung.

Sarjana Pendidikan Geografi Universitas

Pendidikan Indonesia, Skripsi.

Sukirno, Sadono. 2002. Teori Pengantar

Mikro Ekonomi. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Suliyanto. 2010. Pengembangan

Ekonomi Lokal Batik Tegalan : Pendekatan

Swot Analisis Dan General Electrics. Dalam

Jurnal Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto.

Suparyanto, R.W. 2012. Kewirausahaan :

Konsep dan Realita pada Usaha Kecil.

Bandung: Alfabeta.

Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro

Kecil dan Menengah di Indonesia : isu-isu

penting. Jakarta: LP3ES.

How to Cite
Bonita, F. (1). STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN BATIK DI KOTA SEMARANG. Economics Development Analysis Journal, 2(3). https://doi.org/10.15294/edaj.v2i3.1978