Hambatan dan Strategi Pengembangan Usahatani Kopi dalam Upaya Peningkatan Produksi
Abstract
Kabupaten Temanggung sebagai sentra kopi di Jawa Tengah ikut berperan dalam kontribusi produksi kopi Jawa Tengah. Kecamatan Candiroto sebagai daerah penghasil kopi terbesar dan luas lahan terluas di Kabupaten Temanggung memiliki banyak hambatan untuk berkontribusi dalam pencapaian produksi kopi Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan dan strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan usahatani kopi dalam upaya peningkatan produksi di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif untuk mengetahui hambatan pengembangan usahatani kopi dan Analisis Hierarki Proses (AHP) digunakan untuk menentukan strategi dalam pengembangan usahatani kopi. Informan dari penelitian ini terdapat 12 keyperson yang ditentukan secara purposive terdiri dari dinas terkait, pedagang dan petani kopi Kecamatan Candiroto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan dalam pengembangan usahatani kopi adalah belum terlaksananya teknik baku budidaya, hasil olahan kopi belum diterima oleh pasar, tertutupnya akses informasi dan kurangnya promosi. Dari metode AHP diperoleh hasil bahwa aspek budidaya menjadi prioritas utama, selanjutnya aspek pemasaran, ketiga aspek pengolahan pasca panen, keempat aspek kelembagaan dan terakhir aspek kebijakan.
Temanggung District as the center of Central Java coffee get in important contribution for Central Java in a part of producing coffee. Candiroto Subdistrict as the largest coffee producing region with the largest land area in Temanggung District, has many obstacles contribution on Central Java by targeting producing of coffee. The purpose of this study was to know the obstacles and development strategy that can do for increasing the producing of coffee in Candiroto Subdistrict Temanggung. The method used in this researh is descriptive qualitative method for known as obstacles in the development coffee farming and the Analysis Hierarchy Process (AHP) used for determine development strategy on coffee farming. Informants in the research are 12 key persons. They determined for purposively between government, trader, and coffee farmer in the Candiroto Subdistrict. The results showed that the obstacles in the development of coffee farming is not yet implement the techniques of cultivation, raw processed of coffee has not been accepted by the closed market access in order to inform and it also still lack of promotion. From the method of AHP results obtained that the cultivation aspect becomes a top priority, the next aspect of marketing, post-harvest processing of the three aspect, and the institutional aspects of thr fourth and the last aspect of thr policy