Pengaruh Harga Daging Sapi Internasional, Kurs, dan GDP Per Kapita terhadap Impor Daging Sapi di Indonesia
Abstract
Penelitian bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui faktor yang mempengaruhi impor daging sapi di Indonesia. variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harga Daging Sapi Internasional, Kurs, GDP Per Kapita dan impor daging sapi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan deret waktu dari tahun 1989 sampai dengan 2015 yang dari Kemendag, International Financial Statistik, Worldbank. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Error Correction Model (ECM) Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam jangka panjang harga daging sapi internasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap impor daging sapi. Harga daging sapi internasional yang lebih murah daripada harga daging sapi domestik mengakibatkan konsumen lebih memilih daging sapi internasional yang telah di impor ke dalam negeri, hal tersebut mengakibatkan produk lokal tidak bisa bersaing dengan produk impor dan pasar dalam negeri dikuasai oleh negara lain. Dengan kondisi tersebut, maka saran yang diberikan oleh peneliti yaitu Pemerintah harus bersunguh-sungguh dalam memberikan kebijakan program swasembada daging sapi dan subsidi kepada peternak sapi potong di Indonesia yang selama ini belum mencapai target, sehingga pasar dalam negeri tidak dibanjiri oleh produk luar negeri dengan begitu produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk luar negeri.
The study aims to analyze and findsout the factors that affect the import of beef in Indonesia. The variables used in this study are International Beef Prices, Exchange Rates, GDP Per Capita, and beef imports. The data used in this study is the annual time series data from 1989 to 2015 from the Ministry of Trade, International Financial Statistics, Worldbank. The method used in this research is Error Correction Model (ECM).The results show that, in long term international beef price have negative and significant effect to beef import. Cheaper international beef prices than domestic beef prices result in consumers preferring imported international beef, which results in local products being unable to compete with imported products and domestic markets controlled by other countries. Under these conditions, the suggestion given by researcher is the government must be serious in giving the policy of self-sufficiency program of beef and subsidy to beef cattle farmers in Indonesia which has not reached the target, so that the domestic market is not flooded by foreign products so domestic products can compete with the product overseas.