ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI BESI BAJA DALAM RANGKA MENGHADAPI ACFTA
Abstract
Abstrak
___________________________________________________________________
Industri baja merupakan industri strategis karena merupakan salah satu pendorong utama pembangunan suatu negara. Hasil yang dihasilkan oleh industri baja masih cukup defisit karena ketergantungan yang tinggi terhadap impor baja lebih tinggi dari yang dihasilkan oleh ekspor. Nilai negara ekspor baja Indonesia dari 2008 sampai 2012, mencapai 9129400000000 Euro sedangkan impor negara baja Indonesia mencapai 42.874,70 miliar dolar AS. Metode menggunakan analisis CMS untuk menentukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi daya saing, bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut. Dari analisis perhitungan Revealed Comparative Advantage (RCA) yang membandingkan negara-negara ACFTA menunjukkan bahwa Indonesia berada di lima besar dengan rata-rata 2.003 hingga tahun 2012 adalah 0,5193. Hasil CMS bahwa efek daya saing sebagian besar pangsa pasar Indonesia diambil alih oleh negara pesaing. Efek distribusi pasar rata-rata selama bertahun-tahun 2003-2012 menghasilkan nilai positif menunjukkan bahwa ketika impor ACFTA pasar meningkat pertumbuhan Indonesia merespon dengan menaikkan volume industri baja Saran yang diberikan kebutuhan untuk perluasan cakupan di pasar dunia, untuk mengurangi ketergantungan pada Indonesia ke negara-negara lainnya yang diimpor. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya pengaruh terhadap pertumbuhan distribusi pasar baja komoditas ekspor Indonesia ke negara-negara lain. Konsumsi masyarakat Indonesia terhadap industri baja tinggi perlu diimbangi dengan konsumsi baja nasional dengan kontribusi mampu meningkatkan baja nasional..
Abstract
___________________________________________________________________
Steel industry is a strategic industry because it is one of the main drivers of development of a country. Proceeds generated by the steel industry is still quite a deficit due to the high dependence on imported steel is higher than that generated by exports. State steel export value of Indonesia from 2008 until 2012, reaching 9129.4 billion Euro while the Indonesian state steel imports reached 42874.70 billion US dollars. Methods using the CMS analysis to determine what factors that influence competitiveness, how the influence of these factors. From the analysis of the calculation Revealed Comparative Advantage (RCA) that compares the ACFTA countries shows that Indonesia is in the top five with an average of 2003 through 2012 is 0.5193. The results of the CMS that the competitiveness effect mostly Indonesian market share was taken over by a competitor countries. Market distribution effect on average over the years 2003-2012 resulted in a positive value indicates that when the market ACFTA imports increased growth of Indonesia responded by raising the volume of the steel industry Advice given the need for the expansion of coverage in the world market, in order to reduce dependency on imported Indonesian to other countries. This is indicated by the magnitude of the effect on the growth of the market distribution of steel Indonesian export commodities to other countries. Consumption of Indonesian society against high steel industry needs to be balanced with national steel consumption to contribution capable of increasing the national steel. © 2014 Universitas Negeri SemarangÂ
References
Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2011. Investasi Industri Logam Dasar. Dalam Laporan Kajian Industri Prioritas. Jakarta : BKPM (5 Desember.2013)
Badan Pusat Statistik. 2012a. Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha http://www.bps.go.id/pdb.php (15 Desember.2013)
-------------- 2012b. Industri Besi Baja Nasional. http://www.bps.go.id/ menutab.php?tabel=1&kat=2&id_subyek=09. (17Desember.2013)
Balassa, Bela. 2007. Comparative Advantage by Sector of Industry. University of California, San Diego
Kementerian Perindustrian. 2012b. Kontribusi Industri Pengolahan Non Migas Terhadap PDB. http://kemenperin.go.id/statistik/exim.php (15 Desember. 2013)
-----------------. 2012c. Laporan Perkembangan Program Kerja Kemenperin 2004-2012. Jakarta : Kemenperin (15 Desember.2013)
Porter, M.E. 1990. The Competitive Adventage Of Nation. Free Press, New York. (20 Desember.2013)
Prajogo, P.U dan Mardianto Sudi. 2004. Analisis Komparasi Daya Saing Produk Ekpor Pertanian Antar Negara Asean Dalam Era Perdagangan Bebas AFTA. Jurnal Agro Ekonomi XXII. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
World Trade Organization. 2012. International Trade and Tariff Data. http://www.wto.org/english/res_e/statis_e/statis_bis_e.htm?solution=WTO&path=/Dashboards/MAPS&file=Map.wcdf&bookmarkState={%22impl%22:%22client%22,%22params%22:{%22langParam%22:%22en%22}} (2 April