Abstract
Burung termasuk spesies hewan vertebrata atau bertulang belakang. Burung berdarah panas dan berkembangbiak melalui telur. Suhu tubuhnya tinggi dan tetap sehingga kebutuhan makanannya banyak. Burung identitas tiap provinsi di Indonesia digunakan sebagai inspirasi, dikarenakan burung – burung tersebut dijadikan sebagai maskot atau ciri khas dan diambil karena fauna tersebut adalah hewan endemik wilayah tertentu, memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dan sudah terancam punah akibat pemburuan liar dan pembukan lahan yang membuat burung-burung tersebut tidak dapat bertahan dan mengalami tekanan, karena makanan dan tempat tinggalnya berkurang. Karya seni kaca hias dapat tercipta dengan adanya media berkarya berupa bahan, alat dan teknik. Penulis melakukan inovasi dalam berkarya seni kaca hias menggunakan teknik manual dipadukan dengan teknik digitalisasi dengan menggunakan program komputer untuk mendapatkan hasil karya yang maksimal dengan variasi raut yang lebih kompleks. Metode berkarya seni melalui penarian ide proses berkarya(tahap konseptualisasi dan visualisasi) dan pengemasan karya. Proyek studi ini menghasilkan sepuluh karya seni kaca hias dengan menggunakan pendekatan dekoratif untuk tiap-tiap objeknya. Keseimbangan yang digunakan sebagian besar adalah keseimbangan asimetris dengan dominasi memusat pada objek utama. Garis lengkung dengan raut organis mendominasi subjek-subjek gambar yang ada dalam unit-unit panel karya, agar terdapat kombinasi peragaman garis, raut, dan warna serta penerapan prinsip susunan garis yang berkesinambungan dan berulang di tiap karya. Sistem susunan kombinasi warna adalah analogus dan komplementer pada bagian subjek-subjek gambar.