EKSPRESI WAJAH ANAK GEPENG SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM BERKARYA SENI LUKIS

Abstract

Masalah anak gepeng (gelandang pengemis) disebabkan karena adanya permasalahan keluarga yang dihadapi, seperti faktor ekonomi atau perceraian orang tua bahkan kondisi lingkungan yang mendukung anak gepeng turun di jalanan. Masyarakat memandang anak gepeng tidak mempunyai kehidupan yang jelas, kotor, dan suram. Tetapi anak gepeng memiliki sisi negatif dan positif. Oleh karena itu penulis mempresentasikan karya seni lukis yang mengambil sumber gagasan ekspresi wajah anak gepeng sebagai media penyampaian pesan ketegaran dan optimisme anak gepeng dalam komponen penonjolan subjek wajah secara lebih dominan dengan pendekatan realis. Metode yang digunakan meliputi pemilihan media, teknik berkarya, dan proses berkarya. Media yang digunakan berupa bahan dan alat (kanvas, cat minyak, plamir, spanram, minyak, kuas, pensil, dan palet). Proses berkarya dalam proyek studi ini terbagi menjadi lima langkah (1) pengumpulan data atau gambar sebagai acuan refrensi (2) membuat sket dalam bentuk closeup (3) memindahkan sket pada kanvas (4) pewarnaan (5) finishing. Penulis menghasilkan 10 karya lukisan melalui pendekatan realis dengan ukuran bervariasi. Pemberani (110cm x 110cm), Kehidupanku (110cm x 130cm), Riang (110cm x 140cm), Ketenteraman (110cm x 110cm), Siaga (110cm x 130cm), Keseronokan (110cm x 140cm), Optimisme (110cm x 130cm), Keteguhan (110cm x 140cm), Tak Tentu Arah (110cm x 140), dan Berfantasi (110cm x 110cm). Dengan adanya proyek studi ini, diharapkan mahasiswa atau masyarakat memahami sisi positif dan negatif anak gepeng.

pdf