Abstract
Penelitian bertujuan mendeskripsikan struktur, nilai estetik, dan makna simbolik batik dawet ayu. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan hal berikut ini. Pertama, struktur batik dawet ayu terdiri (1) motif pokok berupa motif dawet ayu, (2) motif pelengkap terdiri dari motif salak pondoh, motif bunga terompet, motif kupu-kupu, dan motif meru, dan (3) motif isen yaitu cecek danĀ sawut. Pola motif batiknya repetitif memenuhi kain batik secara simetris. Batik dawet ayu berwarna hitam, coklat atau sogan, dan putih. Kedua, nilai estetik berupa (1) nilai budaya kosmologis yaitu suatu pandangan hidup terhadap alam semesta yang direpresentasikan melalui motif pada batik dawet ayu dan secara perspektif desain terdapat nilai keteraturan berupa simetris, seimbang, harmonis, serasi dan kesatuan, (2) klasifikasi simbolik batik dawet ayu yang diterapkan sebagai kain jarik, sinjang, tapih, atau baju yang lebih tepat untuk dikenakan pada kegiatan formal dan pengungkapan bentuk motif batiknya mempertimbangkan aspek tengen kiwo (kanan kiri) dan nduwur ngisor (atas bawah), dan (3) orientasi nilai kehidupan dan karakter budaya sosial kehidupan masyarakat Banjarnegara yang diwujudkan dalam bentuk motif pada batik dawet ayu untuk menyiratkan pesan yang memberikan arah menuju keselamatan dan kesejahteraan kehidupan. Makna simbolik batik dawet ayu berdasarkan motif batiknya melambangkan sikap, sifat, perilaku, dan karakter masyarakat Banjarnegara yang memegang kuat nilai religius dan nilai budaya sosialnya (rasa kekeluargaan, gotong royong, tenggang rasa, keadilan, kesederhanaan, dan kejujuran). Warna batik dawet ayu melambangkan karakter masyarakat Banjarnegara, seperti (a) warna hitam bermakna netral, tidak memihak, dan tidak membeda-bedakan, (b) warna putih bermakna suci, bersih, sakral, dan religius, (c) warna coklat atau sogan bermakna kewibawaan, kesederhanaan, dan penuh daya tarik. Pola batiknya melambangkan masyarakat Banjarnegara yang dekat dengan alam, bermakna mampu membaur dan menyesuaikan diri.