Abstract
Topeng Kebo Giro merupakan salah satu topeng yang digunakan dalam kesenian tradisional, yaitu Tari Topeng Lengger atau dikenal dengan Lenggeran oleh masyarakat Wonosobo. Makna simbolis Topeng Kebo Giro Diperoleh dari penggalian nilai estetisnya, hal ini dapat menjadi acuan terhadap topeng-topeng Lengger yang pakem-nya mulai pudar, khususnya di Dusun Giyanti, Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dua makna simbolik Topeng Kebo Giro. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan melalui tahapan sebagai berikut, 1) Reduksi data, 2) Penyajian data, dan 3) Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hal berikut. Pertama, struktur dasar dari topeng Kebo Giro adalah cerita rakyat lisan berbentuk Parikan Kebo Giro yang menceritakan tokoh wayang Dursasana yang digambarkan memiliki tingkah laku yang tidak terpuji.Topeng Kebo Giro memiliki bentuk visual yang menyerupai perpaduan antara kerbau dan manusia, dengan ciri khas yaitu terdapat tanduk.Kedua,Topeng Kebo Giro Dalam Lengger merupakan jenis Topeng Kasar dari golongan binatang yang terbuat dari kayu. Secara umum Topeng Kebo Giro memiliki implikasi yang buruk, dengan komponen bentuk wajah sebagai berikut: Bentuk Mata Plelengan, bentuk Hidung Bentulan dan bentuk Mulut Mrenges dengan taring.Penulis memiliki harapan terutama untuk masyarakat Wonosobo dengan mengkaji makna simbolis Topeng Kebo Giro,diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan Kesenian Lengger khususnya bentuk seni rupa dari Kesenian Lengger Kebo Giro, yaitu Topeng Kebo Giro secara luas.