Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan bentuk estetik batik khas Wonosobo yang digunakan sebagai busana identitas daerah. (2) Mendeskripsikan makna simbolik batik khas Wonosobo yang digunakan sebagai busana identitas daerah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bentuk estetik batik lereng purbayasa terdiri dari motif purbayasa dan motif lereng. Pola batik terdiri dari pengulangan 5 motif purbayasa. Warna batik yaitu: warna coklat sogan, warna putih, dan warna biru tua. Makna simbolik batik lereng purbayasa berdasarkan motif, melambangkan pemimpin yang kuat dan religius. Berdasarkan warna melambangkan sifat-sifat pemimpin. Nilai estetik batik lereng purbayasa berdasarkan konsep estetika Jawa yaitu: (1) Nilai budaya Kosmologis adanya keteraturan antara makhluk hidup dengan alam semesta. (2) Klasifikasi simbolik batik ini difungsikan sebagai sinjang untuk Bupati/pimpinan daerah. (3) Orientasi kehidupan orang Jawa yaitu harmoni pada motif purbayasa dan gotong royong pada motif lereng. Bentuk estetik batik lereng tunggul madya terdiri dari motif tunggul madya dan motif lereng. Pola batik terdiri dari pengulangan 5 motif tunggul madya. Warna batik yaitu: warna coklat sogan, warna putih, dan warna biru tua. Makna simbolik batik lereng tunggul madya berdasarkan motif melambangkan pegawai yang selaras terhadap pemimpin dan kehidupan masyarakat yang harmonis. Berdasarkan warna melambangkan sifat-sifat masyarakat Wonosobo. Nilai estetik batik lereng tunggul madya berdasarkan konsep estetika Jawa yaitu: (1) Nilai budaya Kosmologis adanya keteraturan antara alam semesta dengan manusia. (2) Klasifikasi simbolik batik ini difungsikan sebagai sinjang untuk seluruh lapisan masyarakat. (3) Orientasi kehidupan orang Jawa yaitu harmoni pada motif tunggul madya dan gotong royong pada motif lereng.