Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat dalam Pengelolaan Desa Wisata Kandri Kecamatan Gunungpati
Main Article Content
Abstract
This research purposes are: 1. To describe environment awareness behaviors of Kandri Tourism
village rural community. 2. To analyze rural community’s roles on Kandri tourism village
management. Environment awareness behaviors and rural community’s roles on Kandri tourism
village management calculated using Descriptive Percentage (DP) analysis method. There are 6
variables to measure environment awareness behaviors which are water management, energy
management, transportation utilization, waste management, environment awareness and natural
disaster management. This research result are good water management, excellent environment
awareness and less good transportation utilization, good waste management, excellent environment
awareness and less good natural disaster mitigation. Community’s varied behavior caused by low
level of education, the people are still traditionally reasoning in some fields such waste management,
people’s minimum knowledge about their dwelling potencies of natural disaster.
Penelitian ini bertujuan 1). Mendiskripsikan perilaku peduli lingkungan masyarakat Desa
Wisata Kandri; 2). Menganalisis peran serta masyarakat dalam mengelola lingkungan
Desa Wisata Kandri. Perilaku peduli lingkungan dan peran serta masyarakat dalam
mengelola Desa Wisata Kandri dihitung dengan menggunakan metode analisis
Deskriptif Persentase (DP). Terdapat 6 variabel untuk mengukur perilaku peduli
lingkungan masyarakat, yaitu pengelolaan air, pengelolaan energi, penggunaan
transportasi, pengelolaan sampah, peduli lingkungan sekitar dan mitigasi bencana alam.
Penelitian ini menghasilkan pengelolaan air yang baik, pengelolaan energi sangat baik,
penggunaan transportasi kurang baik, pengelolaan sampah yang baik, peduli lingkungan
sekitar sangat baik dan mitigasi bencana kurang baik. Perilaku masyarakat yang berbedabeda
hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang masih rendah, pemikiran masyarakat
yang masih tradisional seperti dalam pengelolaan sampah, kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai potensi bencana alam yang ada di lingkungan tempat tinggal dan
kurannya motivasi masyarakat dalam mengikuti sosialisasi.