PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PEGAWAI TATA USAHA DI SMP NEGERI SE-KOTA SALATIGA

Main Article Content

Aan Ikhsananto
Hengky Pramusinto

Abstract

Pegawai tata usaha memiliki tugas-tugas pelayanan yang berhubungan dengan banyak orang di lingkungan sekolah. Observasi awal yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) masih kurang. Melalui peningkatan kompetensi pegawai diharapkan dapat memenuhi standar pelayanan minimal pegawai tata usaha di sekolah. Pemanfaatan fasilitas kantor juga diharapkan dapat menunjang standar pelayanan minimal. Selain itu ketersediaan teknologi informasi diharapkan penerapan standar pelayanan minimal dapat semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kompetensi pegawai, fasilitas kantor, dan teknologi infomasi berpengaruh terhadap penerapan SPM pegawai tata usaha.Variabel dalam penelitian ini adalah kompetensi pegawai (X1), fasilitas kantor (X2) dan teknologi informasi (X3) sebagai variabel bebas serta standar pelayanan minimal (Y) sebagai variabel terikatnya. SampelĀ  dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai tata usaha (TU) di SMP Negeri Se-Kota Salatiga, berjumlah 54 pegawai. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Teknik analisis data dapat menggunakan regresi berganda bantuan SPSS, asumsi klasik, dan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kompetensi pegawai, fasilitas kantor, dan teknologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan standar pelayanan minimal pegawai.


Clerical employee has service tasks associated with many people in the school environment. Preliminary observations conducted by researchers showed that the application of the Minimum Service Standards (SPM) is still lacking. By improving the competence of employees is expected to meet minimum service standards in school administration employees. The usefullness of office facilities are also expected to support the minimum service standards. Besides the availability of information technology is expected implementation of minimum service standards can be increased. The aim of this riset was to determine whether the employee competence, office facilities, and information technology affect the application of SPM clerical employees.The variables in this riset is the employee competence (X1), office facilities (X2) and information technology (X3) as the independent variable and the minimum service standards (Y) as the dependent variable. The sample in this riset were all employees of administration (TU) in SMP Se-Salatiga, totaling 54 employees. The data collection method used is the method of documentation, interviews, and questionnaires. Data analysis techniques can use multiple regression SPSS, classical assumptions and percentage descriptive analysis. Results of this riset can be concluded that the competence of employees, office facilities, information technology and significant positive effect on the application of minimum service standards of employees.

Article Details

How to Cite
Ikhsananto, A., & Pramusinto, H. (2017). PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PEGAWAI TATA USAHA DI SMP NEGERI SE-KOTA SALATIGA. Economic Education Analysis Journal, 5(2), 441. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/eeaj/article/view/13575
Section
Articles