STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS KELEMBAGAAN KOPERASI PADA DINAS KOPERASI KOTA SEMARANG
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui strategi peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; (2) Mengidentifikasi factor pendorong dan penghambat; (3) Merumuskan peta konsep permasalahan strategi peningkatan kualitas kelembagaan koperasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Fokus penelitian pada langkah/strategi dinas koperasi Kota Semarang dalam meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi, meliputi: bidang perizinan dan kelembagaan koperasi, bidang pemberdayaan koperasi, bidang pengawasan dan pemeriksaan koperasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh tahapan startegi dalam upayanya meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi. Sehingga dari hasil analisis tersebut pada masingmasing bidang memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi yang ada di Kota Semarang. Faktor pendukung pada dinas koperasi diantaranya: (1) undang-undang; (2) historis koperasi di Indonesia; (3) permasalahan koperasi; (4) rekan kerja; dan (5) pemberian motivasi; (6) Teknologi. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat pada dinas koperasi: (1) dana; (2) jumlah SDM dinas koperasi; (3) kualitas SDM koperasi; (4) mental koperasi; dan (5) pandangan negatif dari masyarakat. Dari hasil analisis peta permasalahan pada dinas koperasi dappat dirumuskan mengenai langkah-langkah yang dapat diambil oleh dinas koperasi untuk meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi, antara lain: (1) Menambah kuota program pembinaan koperasi; (2) menentukan prioritas pembinaan; (3) menambah jumlah pembina koperasi; (4) meningkatkan kerjasama.
This study aims to (1) Know Strategy Improving the quality of cooperative institutions; (2) identifying the propulsion and inhibiting factors; (3) Formulate concept maps. This research is a qualitative research case study. The focus of research on action / strategy of cooperative service of Semarang City in improving the quality of cooperative institution, employment field, cooperative empowerment field, supervision and inspection of cooperatives. The results showed that there are seven stages of the strategy in order to improve the quality of cooperative institutions. So from the results of the analysis on each field has a linkage that can not be removed in an attempt to improve the quality of cooperative institutions in the city of Semarang. Factors that support the cooperative service: (1) the law; (2) the history of cooperatives in Indonesia; (3) cooperatives; (4) co-workers; and (5) motivation; (6) Technology. Factors that hamper the cooperative service: (1) funds; (2) number of human resources of cooperative service; (3) quality of cooperative human resources; (4) mental cooperatives; and (5) negative views of the community. From the result of problem map analysis on dappat cooperative office formulated about the steps that can be taken by cooperative service to improve cooperative institutional quality, among others: (1) Adding quota of coaching program for cooperatives; (2) prioritizing cooperatives; (3) increase the number of co-operatives, at the Office of Cooperatives and Micro Enterprises of Semarang City; (4) cooperatives or the community