PENYESUAIAN SOSIAL PADA PENYANDANG TUNARUNGU DI SLB NEGERI SEMARANG
Abstract
Kecacatan dalam pendengaran menyebabkan remaja tunarungu tidak mampu memahami suatu kejadian atau kebutuhan secara tepat. Remaja tunarungu berpangkal pada gangguan yang dialami dari kesulitannya menyampaikan pikiran, perasaan, emosi, gagasan, kebutuhan, dan kehendaknya pada orang lain, sehingga kebutuhan mereka tidak terpuaskan secara sempurna. Keterbatasan dalam pendengaran menyebabkan remaja tunarungu tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Adanya gangguan komunikasi secara tidak langsung remaja tunarungu juga mengalami kesulitan dalam berinteraksi sehingga remaja tunarungu menjadi terisolasi atau merasa dikucilkan oleh lingkungan sosialnya karena sulit baginya untuk dapat menyesuaikan dirinya pada lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan mengetahui penyesuaian sosial khususnya remaja tunarungu. Subjek penelitian (N= 5) adalah murid SMALB di SLB Negeri Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara (terhwadap subjek, guru, 5 orang teman subjek dan 5 orang tua subjek) dan tes psikologi DAM (Draw A Man). Hasil penelitian yang dipaparkan secara deskriptif kualitatif menunjukan bahwa subjek pada penelitian ini cenderung memiliki rasa kurang percaya diri dan minder. Kurangnya rasa percaya diri, inilah yang memunculkan sikapnya di masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa remaja tunarungu lebih senang berkumpul dengan komunitasnya yaitu sesama penyandang tunarungu sehingga penyesuaian sosial remaja tunarungu menjadi terhambat. Simpulan dari penelitian ini adalah rasa kurang percaya diri yang dimilikinya membuat remaja menjadi minder, sehingga penyesuaian sosial remaja menjadi terhambat.
Â
Â
Causes of hearing disability in adolescents with hearing impairment are not able to communicate well, this causes limitations in speaking experience problems in social adjustment. Although it may look, but they often misinterpret something. This study aims to determine the social adjustment of deaf adolescents in particular. Research subjects (N = 5) was a student at SLB Semarang State SMALB. Methods of data collection through observation, interviews (to subject, teacher, 5 friends elderly subjects and 5 subjects) and psychological tests DAM (Draw A Man). The results are presented in descriptive qualitative showed that five subjects in this study tended to have a sense of lack of confidence and low self-esteem. Lack of self-confidence and this is what led to his mindernya environment. This suggests that adolescents with hearing impairment prefer to hang out with the deaf community than the normal person in general so that deaf children's social adjustment, respectively. Conclusions from this research is a lack of confidence that has enabled children to be inferior, so the social adjustment of children being stunted or low.