Perbedaan Kualitas Hasil Pengepresan Interfacing pada Blazer Ditinjau dari Alat Press
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Blazer merupakan salah satu busana yang menjadi pilihan konsumen karena mudah dipadupadankan dengan busana lain untuk menunjang tampilan yang fashionable. Pembuatan blazer dengan teknik jahit tailoring tidak mudah, terutama pada proses pengepresan interfacing, dari pengalaman dan pengamatan pada mata kuliah Manajemen Busana Tailoring hasil praktik pembuatan blazer masih ada yang mengalami masalah pengepresan interfacing karena kurangnya pengetahuan dalam penggunaan alat pengepresan serta teknik pengepresan yang kurang tepat.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas blazer ditinjau dari hasil pengepresan interfacing menggunakan 2 alat press yang berbeda serta mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pengepresan interfacing dari blazer tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian eksprerimen. Metode pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan. Teknik analisis data penelitian ini adalah Descriptive Presentase dan T-Test. Sampel diambil dari mahasiswa Pendidikan Tata Busana Unnes angkatan 2015 dan 2016. Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan Blazer dengan kode S1B dan S2B memiliki kualitas sama-sama sangat baik ditinjau dari hasil pengepresan interfacing masing-masing sebesar 86% dan 90%. Hasil T-test menunjukkan ada perbedaan antara blazer S1B dan S2B dengan signifikansi sebesar 0.008. perbedaan tersebut terdapat pada indikator kerataan permukaan dan hasil daya tekan.