ESTIMASI KELAS HARGA LAHAN BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG
Abstract
Penelitian  ini  bertujuan:  (1)  Mengetahui  besarnya  ketelitian hasil  interpretasi  variabel –variabel fisik penentu kelas harga lahan dari Citra Quickbird, (2) Mengetahui estimasi kelas harga lahan  di  Kecamatan  Ambarawa  Kabupaten  Semarang.  Metode  pengumpulan  data  meliputi metode interpretasi, dokumentasi, observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Metode analisis data  meliputi  teknik  interpretasi  citra  satelit, analisis SIG  yang  meliputi;  metode  jarak (buffer), metode  pengharkatan  (scoring),  dan  metode  tumpang susun (overlay),  metode aritmathik, dan  uji ketelitian  (akurasi).  Hasil  dari  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  Penginderaan  Jauh  dalam menentukan  estimasi  kelas  harga  lahan  mempunyai  kemampuan  sebesar  50  %  dalam mengidentifikasi  kondisi  fisik  lahan.  Uji  ketelitian  untuk  penggunaan  lahan  sebesar  97,3  %  dan harga lahan  sebesar  91,1  %.  Estimasi  kelas  harga  lahan  di  Kecamatan  Ambarawa  Kabupaten Semarang dibagi lima kelas yaitu sangat tinggi Rp. 980.000 - Rp. 1.460.000 memiliki luas 13,502 Ha, tinggi Rp. 596.000 - Rp.980.000 memiliki luas 288,096 Ha, sedang Rp. 308.000 - Rp. 596.000 memiliki luas 787,158 Ha, rendah Rp. 116.000 - Rp. 308.000 memiliki luas 75,689 Ha, dan sangat rendah  Rp. 20.000 - Rp.  116.000 memiliki luas 1.588,440 Ha. Simpulan dari hasil penelitian ini kondisi di daerah penelitian yaitu Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang mempunyai kelas harga lahan yang cukup baik
Â
This  study  aims  to:  (  1)  Determine  the  magnitude  of  the  precision  of  the  interpretation  of  the variables - physical  variable  determinant  of  land price  class Quickbird  Imagery,  (  2)  Determine the estimated price  of  land in  the  district  class  Ambarawa  Semarang  Regency.  Data  collection  methods  include  methods  of interpretation,  documentation,  observation,  interviews, and  literature  study.  Data  analysis  methods  include satellite  imagery  interpretation  techniques,  which  includes  the  GIS  analysis;  distance  method  (  buffer  ),  the method pengharkatan ( scoring ), and methods of overlay ( overlay ), aritmathik methods, and test accuracy ( accuracy ). The results of this study indicate that the Remote Sensing in determining the estimated class has the ability to land prices by 50 % in identifying the physical condition of the land. Test accuracy for land use by 97.3 % and 91.1 % of the land price. Estimated price of land in the district class Ambarawa Semarang district divided by five is a very high class Rp. 980,000 - Rp. 1.46 million has an area of 13.502 hectares, high Rp. 596 000 - has an area of 288.096 ha Rp.980.000, was Rp. 308,000 - Rp. 596 000 has an area of 787.158 ha, low Rp. 116,000 -Rp. 308,000 has an area 75.689 ha, and very low Rp. 20.000 - Rp. Has an area of 1588.440 ha 116,000. The conclusions  of  this  research  conditions  in the study  area  is  District Semarang District Ambarawa  class has  a pretty good price for land