SEBARAN SPASIAL LAJU INFILTRASI SEBAGAI UPAYA MENGURANGI DEGRADASI LINGKUNGAN DI DAS BERINGIN

  • Muhammad Nawawi Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
  • Tjaturahono Budi Sanjoto Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Keywords: Distribute Spatial, Infiltrate, Environment Degradation, Drainage basin

Abstract

Alih  guna lahan  hutan  menjadi  lahan  pertanian  akan  mempengaruhi  kuantitas  dan kualitas pada tata air pada DAS yang akan lebih dirasakan oleh masyarakat di daerah hilir. Pada keadaan normal, aliran air tanah langsung masuk ke sungai yang terdekat (Asdak, 1995). Sebagai suatu  kesatuan tata air DAS dipengaruhi  kondisi bagian hulu khususnya kondisi biofisik daerah tangkapan  dan  daerah  resapan  air  yang  di  banyak  tempat  rawan  terhadap  ancaman  gangguan manusia.  Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui kondisi laju infiltrasi di DAS Beringin (2) mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap laju infiltrasi di DAS Beringin. (3) menganalisis sebaran  spasial  infiltrasi  sebagai  upaya  mengurangi  degradasi  lingkungan  di  DAS  Beringin. Variabel  penelitian  ini  diantaranya  data topografi,  curah  hujan,  jenis  tanah,  dan  penggunaan lahan. Pengambilan data dilakukan dengan metode dokumen, observasi lapangan dan pengukuran sampel.  Teknik  analisis  yang  digunakan  adalah  tumpang  susun  (overlay),  dan  membandingkan hasil  analisis  spasial  dengan  uji  sampel  lapangan  (komparasi).  Hasil  penelitian  menunjukkan faktor - faktor  yang  mempengaruhi  tingkat  infiltrasi  meliputi:  tingkat  kemiringan  lereng,  curah hujan,  jenis  tanah  dan  tipe  penggunaan  lahan,  dimana  penggunaan  lahan  merupakan  faktor terbesar yang mempengaruhi tingkat infiltrasi di DAS Beringin, dari data penelitian menunjukkan masih ada 43,2% penggunaan hutan. Dari keseluruhan luas DAS Beringin 3.035 hektar. Sebaran spasial tingkat infiltrasi yang diperoleh melalui analisis Sistem Informasi Geografis dan uji sampel yaitu: tingkat infiltrasi kategori lambat 610 ha, agak lambat 446 ha, sedang 145 ha, agak cepat 334 ha, dan cepat 1.499 ha

 

Use change of forest land into agriculture will affect the quantity and quality of the water in thewatershed layout that will be felt by the people in downstream areas. In normal conditions, groundwater flowdirectly into the nearest river (Asdak, 1995). As a whole watershed hydrology particularly influenced by the condition of the upstream catchment biophysical conditions and area of water diffusion in many places prone to the threat of human interference.Purpose of this research is: ( 1) knowing fast condition infiltrate in Beringin drainage basin. ( 2) knowing factor having an effect on to accelerateing to infiltrate in Beringin drainage basin.(3)  analysing  swampy  forest  of  spasial  infiltrate  as  effort  lessen  environmental  degradation in  Beringin drainage  basin.  This  Research  variable  such  as:  topography  data,  rainfall,  ground  type,  and  land  usage. Intake  of  data  conducted  with  documentation  method,  field  observation  and  measuring  sample.  Analysis technique the used is joining with others to compile ( overlay), and compare result of analysis of spasial with test  of  sampel  field  (  komparasi).  Result  of  research  show  factors  influencing  level  infiltrate  such  as:  level inclination of bevel, rainfall, ground type and type land usage, where is usage of farm represent biggest factor which influence level infiltrate in Beringin drainage basin, from research data show there [is] still 43,2% usage of forest. From wide of entirety Basin Beringin 3.035 hectare. Spasial spread level infiltrate which is obtained through  Geographical  Information  systems  analysis  and  sample  experiment  that  is:  level  infiltrate  tardy category 610 ha, rather tardy 446 ha, in a rage is 145 ha, rather quickly 334 ha, and quickly 1.499 ha.

Author Biographies

Muhammad Nawawi, Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Program Studi Geografi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Tjaturahono Budi Sanjoto, Gedung C1 Lantai 1 FIS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Program Studi Geografi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Section
Articles