RESPON KELUARGA PEMILIK SAWAH TERHADAP PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN PEMALANG
Abstract
Irawan dkk dalam Admihardja dkk, (2006:184) menerangkan bahwa lahan sawah memiliki fungsi strategis, karena merupakan penyedia bahan pangan utama bagi penduduk Indonesia. Oleh karena itu, sawah harus dimanfaatkan sebesar- besamya  untuk  meningkatkan  taraf  hidup  dan  kesejahteraan  petani  pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui respon keluarga pemilik sawah terhadap PLP2B, (2) menelaah faktor-faktor konversi lahan sawah yang dimiliki, (3) mengkaji kondisi dan sebaran kepadatan penduduk agraris di Kabupaten Pemalang. Populasi penelitian berupa keluarga pemilik sawah. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, pengumpulan data skunder, dan observasi. Data penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif persentase, analisis deskriptif, dan analisis keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon keluarga pemilik  sawah  terhadap PLP2B tergolong negatif  (63,64%).  Faktor-faktor konversi lahan sawah yang dimilik diantaranya lokasi lahan, kebutuhan ekonomi, kebutuhan bangunan, pengetahuan keluarga pemilik sawah, dan adanya pembangunan pabrik. Kepadatan penduduk agraris di Kabupaten Pemalang tergolong rendah, dimana persebarannya hampir seluruh wilayah di kabupaten tersebut memiliki kepadatan penduduk kurang dari 13 jiwa/Ha.
Â
Irawan dkk in Admihardja dkk, ( 2006:184) explaining that farm [of] rice field own strategic function, because representing especial food provider substance for Indonesia resident. Therefore, rice field have to be exploited to increase the level live and the farmer prosperity especially and socialize generally. The purpose of the study to: (1) study a response of paddy owners of familys these PLP2B, (2) examine the factors convert has paddy rice fields, (3) asses the condition of the agrarian population density in Pemalang Regency. The study population is all paddy owners of familys. Sampling was done make of purposive sampling techniques and snowball sampling techniques. Techniques of data collection using questionnaire, interviews, secondary data collection and observation. Data were analyzed with a descriptive percentage analysis, descriptive analysis, and spatial. The results showed that response of paddy owners familys to PLP2B classified as negative (63,64%). Factors convert paddy rice field of fate including is location of the land, economy needs, building needs, owner a family of knowledge fields, and plant contruction. Agrarian population density is low included in Pemalang, where almost all areas in the district has a population density of less than 13 people / Ha.