Kapasitas Masyarakat pada Wilayah Rentan Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo
Salsabilla Firdaus Rahma Putri, Heri Tjahjono
Abstract
Abstrak
Kecamatan Bulu terletak di wilayah perbukitan yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana tanah longsor dimana pada tahun 2019 hingga tahun 2020 tercatat terjadi 11 kejadian bencana tanah longsor 10 kejadian terjadi di Kecamatan Bulu. Melihat pada data rekapitulasi bencana tanah longsor di Kecamatan Bulu yang sering terjadi bencana tanah longsor sehingga memiliki tingkat kerentanan wilayah penelitian terhadap bencana tanah longsor yang tinggi, namun masyarakat pada wilayah tersebut masih memiliki tingkat kapasitas yang rendah sehingga sangat perlu untuk dilakukan kajian mengenai kapasitas masyarakat dan upaya peningkatan kapasitas masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat kerentanan bencana tanah longsor, menganalisis mengenai kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor serta menganalisis upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat di Kecamatan Bulu. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi area dan populasi masyarakat dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah pada variabel kerentanan verdasarkan pada PERKA BNPB No 2 Tahun 2012, sedangkan pada variabel kapasitas menggunakan Skala Gutman sebagai skala penghitungan kapasitas masyarakat yang berpedoman pada PERKA BNPB No 3 Tahun 2012 dan analisis deskriptif yang digunakan sebagai analisis kapasitas masyarakat di Kecamatan Bulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan bencana tanah longsor di Kecamatan Bulu berdasarkan pada penghitungan kerentanan sosial, kerentanan ekonomi, kerentanan fisik dan kerentanan lingkungan terdapat 2 desa tergolong tinggi, 3 desa tergolong sedang dan 7 desa tergolong rendah. Kapasiatas Masyarakat di Kecamatan Bulu terdapat 2 tingkat yakni tingkat rendah dan tingkat sedang. Kapasitas masyarakat dilihat pada tingkat pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana tanah longsor yang masih rendah. Saran untuk penelitian ini adalah perlu adanya penyusunan dan pemberian pelatihan kepada masyarakat mengenai kebencanaan guna meningkatkan kapasitas masyarakat dan daerah serta mengurangi potensi terjadinya bencana tanah longsor yang akan terjadi.
to 2020 there were 11 landslides, 10 incidents occurred in Bulu District. Looking at the recapitulation data of landslides in Bulu Subdistrict, which often occurs landslide disasters so that it has a high level of vulnerability in the research area to landslides, but the community in the area still has a low level of capacity so it is very necessary to conduct a study on community capacity and efforts to increase community capacity. The purpose of this study was to identify the level of vulnerability to landslides, to analyze the capacity of the community in dealing with landslides and to analyze the efforts made by the government and the community to increase the capacity of the community in Bulu District. The population in this study is the area population and the community population with purposive sampling technique. The analysis technique used is the vulnerability variable based on PERKA BNPB No. 2 of 2012, while the capacity variable uses the Gutman Scale as a scale for calculating community capacity based on PERKA BNPB No. 3 of 2012 and descriptive analysis is used as an analysis of community capacity in Bulu District. . The results showed that the level of vulnerability to landslides in Bulu District based on the calculation of social vulnerability, economic vulnerability, physical vulnerability and environmental vulnerability there were 2 villages classified as high, 3 villages classified as medium and 7 villages classified as low. There are 2 levels of community capacity in Bulu District, namely low level and medium level. Community capacity is seen at the level of community knowledge in dealing with landslides which is still low. Suggestions for this research are the need for the preparation and provision of training to the community regarding disasters in order to increase community and regional capacity and reduce the potential for landslides to occur.