Pemodelan Spasial Ketersedian Lahan dengan Kawasan Rawan Tsunami di Kota Ambon

  • Heinrich Rakuasa Universitas Pattimura
  • Daniel A Sihasale

Abstract

Kebutuhan lahan tempat hunian/permukiman akan menjadi permasalahan yang akan dihadapi di Kota Ambon. Kota Ambon memiliki keterbatasan dalam dalam perkembangan kawasan permukiman karena berada pada wilayah rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi ketersediaan lahan untuk pengendalian lahan terbangun yang dikaitkan dengan kawasan rawan tsunami di Kota Ambon. Analisis wilayah keterpaparan disimulasikan berdasarkan data skenario potensi gelombang maksimum tsunami dengan kemiringan lereng dan indeks kekasaran permukaan dari setiap klasifikasi tutupan lahan. Berdasarkan hasil analisis terhadap wilayah genangan tsunami dengan menggunakan tiga skenario, tsunami dengan ketinggian 12 meter memilki resiko yang tinggi dengan luas genagan sebesar 1.966.54 Ha atau sebesar 0,06% dari luas Kota Ambon. Total luas lahan terbangun tahun 2021 di Kota Ambon yaitu seluas 4.421,33 Ha yang terpusat di Kecamatan Sirimau dengan presentase sebesar 26% dari total luas lahan terbangun di Kota Ambon. Sama halnya seperti gempa bumi, salah satu bentuk antisipasi terhadap kejadian tsunami adalah dengan mempediksi seberapa besar luas lahan terbangun yang telah dianalisis. Berdasarkan hasil analisis jika pada tahun 2021 tinggi gelombang tsunami mencapai 12 meter dari garis pantai maka luas lahan terbangun yang terdampak diprediksi sebesar 1.594.00 ha dan secara spasial wilayah yang memiliki resiko tinggi adalah wilayah pesisir yang berhadapan dengan Laut Banda sehingga wilayah ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kota Ambon dalam hal metigasi bencana.

Published
2022-08-11
Section
Articles