Dinamika Penutupan Lahan Pesisir Kecamatan Bumi Waras Kota Bandarlampung 2013-2021
Abstract
Wilayah pesisir mengalami perkembangan dan perubahan fisik secara dinamis karena merupakan pertemuan daratan dan lautan, wilayah pesisir merupakan wilayah yang paling padat dihuni oleh manusia karena memiliki akses yang mudah dijangkau serta identik sebagai kegiatan perekonomian. Pesisir Kecamatan Bumi Waras Kota Bandarlampung memiliki jumlah penduduk tertinggi diantara keempat Kecamatan pesisir lainnya, peningkatan jumlah penduduk dapat menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan dari lahan terbangun menjadi lahan non terbangun. Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan penutupan lahan di pesisir Kecamatan Bumi Waras dengan menggunakan metode maximum likelihood. Metode maximum likelihood merupakan metode klasifikasi penutupan lahan yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi dibanding dengan metode lain. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penambahan lahan terbangun diikuti oleh penurunan lahan non terbangun tahun 2013-2021 di pesisir Kecamatan Bumi Waras. Pesisir Kecamatan Bumi Waras terdiri dari Kelurahan Kangkung, Kelurahan Bumi Waras dan Kelurahan Sukaraja memiliki luas 250,80 Ha. Pada tahun 2021 luas lahan terbangun pada ketiga kelurahan tersebut mencapai 77% atau sebesar 193,76 Ha. Peningkatan luas lahan terbangun tersebut mencapai 17% atau sebesar 43,68 Ha.Kenaikan lahan terbangun tersebut dipengaruhi oleh naiknya jumlah penduduk dan menyebabkan berkurangnya jumlah lahan non terbangun.