Pola Pengasuhan Digital parenting Dalam Masyarakat Globalisasi: Perspektif Teori Perubahan Sosial
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Digital parenting merupakan kerangka konseptual pola pengasuhan yang digunakan oleh orang tua untuk mengatasi dampak negatif globalisasi. Ini didasarkan pada upaya pendidikan yang dilakukan oleh keluarga, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Digital parenting melibatkan peran orang tua dalam memahami, menjelajahi, dan mengelola pengaruh yang luas dari teknologi digital pada anak-anak mereka. Dalam perspektif teori perubahan sosial teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Ogburn, kemajuan teknologi menjadi faktor utama dalam perubahan sosial yang mengakibatkan ketertinggalan budaya. Dalam konteks digital parenting, konsep ketertinggalan budaya menjadi lebih jelas ketika anak-anak semakin mahir dalam menguasai teknologi digital daripada orang tua mereka. Selain itu, digital parenting sebagai respons strategis terhadap arus globalisasi merupakan hasil dari pemikiran ilmiah dalam kerangka teori modernisasi, yang disadari, dipahami dan di terapkan melalui pendidikan dan pengajaran yang baik dan terstuktur dan pemikiran ilmiah sebagai salah satu syarat sebagai manusia modern menurut teori modernitas.
Digital parenting is a conceptual framework of parenting strategies employed by parents to mitigate the negative consequences of globalization. It is founded on the educational efforts implemented by families, leveraging available resources within the familial and environmental contexts. Digital parenting encompasses the parental role in comprehending, navigating, and actively managing the pervasive influence of digital technology on their children. Within the theoretical framework of social change, as posited by Ogburn, the advancements in technology serve as the primary catalyst for societal transformation, resulting in a cultural lag. In the context of digital parenting, the concept of cultural lag is further elucidated as children increasingly outpace their parents in mastering digital technology. Moreover, digital parenting, as a strategic response to globalization, epitomizes a manifestation of scientific thinking within the modernization theory, characterized by logical reasoning . It encompasses an intentional and well-structured approach to understanding the adverse implications of globalization and the current state of affairs, as comprehended through systematically planned education and instruction, in line with the cognitive faculties and educational advancements of modern society.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
APJII. (2023, Maret 10). Survei APJII Pengguna Internet di Indonesia Tembus 215 Juta Orang. Retrieved from Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII): https://apjii.or.id/berita/d/survei-apjii-pengguna-internet-di-indonesia-tembus-215-juta-orang
Digital Parenting . (2022). DP3APPKB / 20/PKA/II/2022.
Maisari, S., & Purnama, S. (2019). PERAN DIGITAL PARENTING TERHADAP PERKEMBANGAN BERPIKIR LOGIS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI RA BUNAYYA GIWANGAN. AWLADY: Jurnal Pendidikan Anak 5.1.
Rode, J. A. (2009). Digital Parenting: Designing Children’s Safety. BCS Learning and Development Ltd. People and Computers XXIII Celebrating People and Technology, Churchill College Cambridge, UK.
Rosana, E. (2011). Modernisasi dan perubahan sosial. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam 7.1 , 46-62.
Ulfah, M., & dkk. (2022). Pengembangan Buku Ajar Digital Parenting: Strategi Perlindungan Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 6 Issue 3.