Analisis Spasial Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian Kusta di Wilayah Pesisir

  • Titik Nur Idayani Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Rudatin Windraswara Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Galuh Nita Prameswari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Kabupaten Rembang merupakan salah satu kabupaten yang endemis kusta dengan angka prevalensi 1,24/10.000 penduduk. Kecamatan Kragan dan Sarang merupakan dua kecamatan dengan prevalensi tertinggi yaitu sebesar 1,36/10.000 penduduk dan 9,41/10.000 penduduk. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian kusta adalah faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran spasial aspek lingkungan dengan kejadian kusta di Kecamatan Kragan dan Sarang yang tersebar di 14 wilayah desa. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif. Sampel yang ditetapkan sebesar 19 kasus. Analisis data menggunakan analisis spasial dengan teknik overlay dan Average Nearest Neighboor (ANN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 11 responden tersebar di 9 desa dengan cakupan rumah sehat kurang baik (64,2%), sebesar 16 responden bertempat tinggal di dekat area persawahan (84,2%) dan 11 responden tinggal di dekat area perairan (57,9%) serta diketahui pola persebaran penyakitnya yaitu mengelompok dengan jarak terdekat 0 km dan jarak rata-ratanya 1,3 km. Kesimpulan penelitian ini yaitu lokasi persebaran kusta lebih banyak berada di dekat area persawahan dan pada desa yang cakupan rumah sehatnya kurang baik.

Kata kunci: Kusta, Lingkungan, Tata Ruang

Rembang is one of leprosy endemic district with the prevalence 1,24/10.000 population. Kragan and Sarang are two of subdistricts with the highest prevalence of 1.36/10.000 and 9.41/10.000 population. One of the factors that affect leprosy is environmental. The purpose is to know the description of environmental aspects with leprosy in Kragan and Sarang which spread in 14 villages. The type of this research is observational using descriptive approach. The samples were 19 cases. Data analysis was using spatial analysis with overlay technique and Average Nearest Neighboor. The result showed that 11 respondents were spread in 9 villages with coverage of healthy house did below health standard (64.2%), 16 respondents lived close to field area (84.2%), and 11 respondents lived close to water area (57.9%) and known that spread of leprosy pattern is clustered with a nearest distance and the average is 0 km and 1.3 km. The conclusion is the location distribution of leprosy more in the field area and villages with coverage of healthy house did below health standard.

Keywords: Leprosy, Environment, Spatial

Published
2017-10-31
How to Cite
Idayani, T., Windraswara, R., & Prameswari, G. (2017). Analisis Spasial Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian Kusta di Wilayah Pesisir. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(4), 120-130. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/15231
Section
Articles