Analisis Spasial Faktor Risiko Lingkungan pada Kejadian Demam Berdarah Dengue

  • Nyarmiati Nyarmiati Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Kabupaten Rembang merupakan salah satu daerah endemis DBD dengan Incident Rate >30 per 100.000 penduduk pada tahun 2016. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue adalah faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran spasial faktor risiko lingkungan pada kejadian Demam Berdarah Dengue di Desa endemis DBD yaitu Desa Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Analisis menggunakan metode ANN (Average Nearest Neighbour), buffer dan overlay. Penelitian dilaksanakan pada semua wilayah Dusun Desa Pamotan. Distribusi kasus DBD di Desa Pamotan memiliki pola mengelompok atau cluster dengan indeks jarak antar kasus rata-rata 45,8734 meter. Semua faktor lingkungan yang diteliti dijumpai di semua wilayah dusun namun berbeda-beda di setiap wilayah. Mayoritas kasus DBD berada pada jarak 100 meter dari keberadaan faktor risiko lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa banyaknya faktor risiko lingkungan pada suatu wilayah berbanding lurus dengan jumlah penderita penyakit DBD pada wilayah tersebut.

Kata kunci: Faktor Risiko Lingkungan, Demam Berdarah Dengue, Spasial

Rembang regency is one of DHF endemic areas with the Incident Rate>30 per 100,000 population in 2016. One of the factors influencing the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever is the environmental factor. The purpose of this study was to find out the spatial picture of environmental risk factors of incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in DHF endemic village, Pamotan Village, Pamotan District, Rembang Regency.This research was categorized into observationalby with cross sectional design. The analysis used Average Nearest Neighbour, buffer and overlay methods. The research was conducted in all areas of Pamotan Village.The distribution of DHF cases in Pamotan Village has a cluster pattern with index of distance foreach case was about 45,8734 meters. All environmental factors that have been studied were found in all village areas but they varied in each region. The majority of dengue cases are within 100 meters of theexistence of environmental risk factors.Research showed that the number of environmental risk factors is directly proportional to the number of people with DHF disease.

Keywords: Environmental Risk Factors, Dengue Hemorrhagic Fever, Spatial

Published
2017-10-31
How to Cite
Nyarmiati, N. (2017). Analisis Spasial Faktor Risiko Lingkungan pada Kejadian Demam Berdarah Dengue. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(4), 25-35. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/15333
Section
Articles