Kematian Neonatal di Kabupaten Grobogan

  • Ima Azizah Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Oktiaworo Kasmini Handayani Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten yang memiliki Angka Kematian Neonatal tertinggi di Jawa Tengah pada tahun 2015 (13,6 per 1000 KH) dan tahun 2016 (13,5 per 1000 KH). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kematian neonatal di Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi case control dengan sampel sebesar 50 kasus dan 50 kontrol. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner terstruktur. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil didapatkan faktor risiko yang berhubungan dengan kematian neonatal meliputi status gizi ibu (p value =0,006), status anemia ibu (p value =0,013), frekuensi kunjungan ANC (p value =0,031), umur kehamilan (p value =<0,001), BBL (p value =<0,001), kelainan kongenital (p value =0,03), asfiksia ((p value =<0,001), keterlambatan rujukan (p value =0,04) dan akses transportasi (p value =0,014). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara status gizi ibu, status anemia, frekuensi kunjungan ANC, umur kehamilan, BBL, kelainan kongenital, asfiksia, keterlambatan rujukan, akses transportasi dengan kejadian kematian neonatal di Kabupaten Grobogan.

Kata kunci: Faktor Risiko, Kematian Neonatal

Grobogan Regency is the district with the highest Neonatal Mortality Rate in Central Java in 2015 (13.6 /1000 KH) and in 2016 (13.5/1000 KH). The purpose of this study was to determine the risk factors associated with neonatal mortality in Grobogan District. The type of research used case control study with sample of 50 cases and 50 controls. The instrument used structured questionnaire. The data were analyzed by univariate and bivariate using chi-square test. The results of risk factors related to neonatal mortality include maternal nutritional status (p value =0,006), maternal anemia status (p value =0,013), visit frequency of ANC (p value =0,031), gestational age (p value =0,001), BBL (p value =0,03), congenital anomalies (p value =0.03), asphyxia (p value =0,04), referral delay (p value =0.04) and access transportation (p value =0.014) The conclusions of this study were the relationship between maternal nutritional status, anemia status, frequency of ANC visit, gestational age, BBL, congenital abnormalities, asphyxia, delayed referral, access transportation with incidence of neonatal mortality in Grobogan District.

Keywords: Risk Factors, Neonatal Death

Published
2017-10-31
How to Cite
Azizah, I., & Handayani, O. (2017). Kematian Neonatal di Kabupaten Grobogan. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 1(4), 72-85. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/15917
Section
Articles