Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

  • Aniesah Amieratunnisa Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, IndonesiaJurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
  • Sofwan Indarjo Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, IndonesiaJurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstract

Abstrak

Akses remaja ke Pelayanan kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Puskesmas Bangsri I hanya sebesar 9,73%. Wilayah kerja Puskesmas Bangsri I memiliki angka kasus kehamilan remaja yang meningkat dalam 3 tahun terakhir dan pada tahun 2016 menjadi yang tertinggi di Kabupaten Jepara yaitu sebanyak 87 kasus. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis implementasi program PKPR. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi dengan remaja hanya terjadi melalui sekolah. Komunikasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara terjadi setiap tahun pada kegiatan monitoring. Pelaksana program belum mendapatkan pelatihan dari tim PKPR pusat dan pelaksana merangkap banyak program sehingga tidak dapat fokus ke PKPR. PKPR belum memiliki ruangan khusus dan alat peraga. Sumber daya finansial masih terbatas. Disposisi pelaksana sangat mendukung program PKPR, tetapi beberapa sekolah justru masih pasif dalam pelaksanaan program tersebut. SOP pelaksanaan PKPR masih disamakan dengan SOP pelayanan umum. Struktur organisasi PKPR sudah sesuai dengan pedoman. Pelaksanaan PKPR di Puskesmas Bangsri I masih belum memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Abstract

Access of teenagers to Adolescent Friendly Health Services (PKPR) in Bangsri I health center was only 9.73%. Teenage pregnancy of the working area of ​​health center increased in the last 3 years and in 2016 it becomed the highest in Jepara with 87 cases. This study was aimed to analyze the implementation of PKPR. This study used descriptive research with qualitative approach. Determination of informants used purposive sampling technique. The results showed that communication with teenagers only occured through school. Communication with Health Office Jepara Regency occured every year on monitoring activity. PKPR implementers had not followed training from the central PKPR team and they handle multiple programs so they could not focus on PKPR. PKPR had no room and props. Financial resources were still limited. Disposition of the implementers strongly supported, but some schools were passive. SOP of PKPR was still equated with general service. Organizational structure of PKPR was compatible with the guidelines. Implementation of PKPR at Puskesmas Bangsri I did not comply the criteria specified yet.

Keyword : Implementation, Program, PKPR

Published
2018-02-01
How to Cite
Amieratunnisa, A., & Indarjo, S. (2018). Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(1), 69-79. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/18466
Section
Articles