Penyuluhan Alat Konstrasepsi terhadap Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
Abstract
Penggunaan alat kontrasepsi di Kabupaten Semarang pada tahun 2014 cukup tinggi, yaitu sejumlah 17.771 pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), 1.506 menggunakan Medis Operasi Pria (MOP), 6.688 menggunakan Medis Operasi Wanita (MOW), dan 26.952 menggunakan implan. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa 60% masyarakat mempunyai pengetahuan yang buruk tentang alat kontrasepsi. Untuk itu perlu diteliti efek penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan tentang alat kontrasepsi pada wanita usia subur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Kegiatan penyuluhan dilakukan di Desa Nyatnyono, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan 30 responden. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner untuk pretest dan postest, video dan leaflet untuk kegiatan penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, pengetahuan responden yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 53,3%, kategori cukup 6,7%, dan kategori baik 40%. Setelah intervensi menunjukkan bahwa 100% responden mempunyai kategori pengetahuan yang baik, sehingga dapat dikatakan bahwa penyuluhan efektif dalam meningkatkan pengetahuan.