Tingkat Pendidikan Bukan Merupakan Prediktor Risiko Diabetes Berdasarkan Skoring American Diabetes Association

  • Rafiv Fasya Agustianto Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Indonesia
  • Sony Wibisono Mudjanarko Departemen Ilmu Penyakit Dalam, RSUD dr. Soetomo, Universitas Airlangga, Indonesia
  • Gwenny Ichsan Prabowo Departemen Ilmu Biokimia, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Indonesia
Keywords: Education level, Diabetes mellitus risk

Abstract

ABSTRAK

Jawa Timur termasuk 10 besar provinsi dengan prevalensi diabetes melitus (DM) tertinggi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dan risiko diabetes di Surabaya. Penelitian ini merupakan suatu studi korelasi analitik dengan metode cross sectional, dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2018 dengan metode skoring berdasarkan kuesioner American Diabetes Association (ADA). Skor < 5 diklasifikasikan sebagai risiko rendah, sedangkan skor ≥ 5 dikategorikan sebagai risiko tinggi menderita diabetes melitus (DM). Data diproses dengan uji analisis chi-square menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistic 23. Sebanyak 113 subjek terlibat dalam penelitian ini, dengan 92 orang di antaranya memenuhi kriteria inklusi. Secara keseluruhan, 54 dari 92 subjek termasuk kelompok berisiko tinggi (58,70%), dengan 34 orang di antaranya berpendidikan rendah (62,96%). Mayoritas subjek adalah wanita (76,09%) dan lansia berusia lebih dari 60 tahun (34,78%). Secara statistik, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan bukan merupakan prediktor risiko diabetes berdasarkan skoring American Diabetes Association (p> 0,05), namun distribusi data menunjukkan prevalensi diabetes lebih banyak terdapat pada subjek berpendidikan rendah, wanita, dan lansia.

ABSTRACT

East Java is among the top 10 provinces with the highest prevalence of diabetes mellitus (DM) in Indonesia. This study aims to analyze the relationship between education level and diabetes risk in Surabaya. This cross-sectional study was conducted on December 9, 2018, with scoring method based on American Diabetes Association (ADA) questionnaire. Score < 5 is classified as low risk, while score ≥ 5 is categorized as high risk of suffering from diabetes mellitus (DM). Data were processed by chi-square analysis using IBM SPSS Statistics 23 software. A total of 113 subjects were involved in this study, with 92 of them fulfilling the inclusion criteria. Overall, 54 of 92 subjects were having high-risk (58.70%), 34 of them were low-educated (62.96%). Most of subjects were women (76.09%) and elderly aged over 60 years (34.78%). Statistically, this study indicates that education level is not a predictor of diabetes risk based on American Diabetes Association score (p> 0.05), however data distribution indicates diabetes prevalence was higher in low-educated, women and elderly subjects.

 

Published
2020-03-17
How to Cite
Agustianto, R., Mudjanarko, S., & Prabowo, G. (2020). Tingkat Pendidikan Bukan Merupakan Prediktor Risiko Diabetes Berdasarkan Skoring American Diabetes Association. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(1), 157-167. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/higeia/article/view/33936