Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB)

Main Article Content

Tri Wahyuni
Widya Hary Cahyati

Abstract

Abstrak


Kota Semarang merupakan kota dengan jumlah kasus tertinggi pertama di Provinsi Jawa Tengah. Jumlah kasus MDR-TB pada tahun 2018 sebanyak 66 kasus, meningkat dibandingkan pada tahun 2017 yaitu sebanyak 35 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian multidrug resistant tuberkulosis (MDR-TB) di puskesmas Kota Semarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control. Sampel penelitian yaitu 33 kasus dan 33 kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis univariat, bivariat (uji chi square), dan multivariat (regresi logistik) dengan SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi penderita (OR=5,342; 95%CI=1,526-18,697), riwayat pengobatan sebelumnya (OR=44,8; 95%CI=4,554-440,76), kepatuhan minum obat (OR=6,5;  95%CI=1,64-25,759), lama pengobatan TB (OR=25,714; 95%CI=2,756-239,939), dan status efek samping obat (OR=5,333; 95%CI=1,859-15,301) berhubungan dengan kejadian TB MDR di puskesmas Kota Semarang. Faktor yang paling dominan dengan kejadian TB MDR adalah riwayat pengobatan sebelumnya.


Saran penelitian diberikan kepada pihak-pihak terkait agar berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan penularan TB MDR di Kota Semarang.


Abstract


Semarang City is the city with the highest number of cases first in Central Java. The number of MDR-TB cases in 2018 was 66 cases, an increase compared to 2017 in 35 cases. The purpose of this study was to determine the factors associated with the occurence of multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB) in puskesmas of Semarang.


This research is an analytic observational study case control design. Samples were 33 cases and 33 controls using consecutive sampling technique. The instrument used was a questionnaire. Data were analyzed univariate, bivariate (chi square test), and multivariate (logistic regression) with SPSS.


The results showed that patient motivation (OR = 5.342; 95% CI = 1.526-18.697), history of previous treatment (OR = 44.8; 95% CI = 4.554-440.76), medication adherence (OR = 6.5; 95% CI = 1.64-25.759), duration of TB treatment (OR = 25.714; 95% CI = 2.756-239.939), and status of drug side effects (OR = 5.333; 95% CI = 1.859- 15,301) related to the incidence of MDR TB in puskesmas of Semarang. The most dominant factor with the occurence of MDR TB is a history of previous treatment.


Research suggestions are given to related parties to participate in efforts to prevent and transmit MDR TB in Semarang City.

Article Details

How to Cite
Wahyuni, T., & Cahyati, W. (2020). Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB). HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(Special 3), 636-648. https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial 3.35413
Section
Articles