Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada Balita Gizi Buruk

Main Article Content

Dina Karlina

Abstract

Abstrak


Puskesmas Pucakwangi II merupakan puskesmas tertinggi dalam penemuan kasus gizi buruk di Kabupaten Pati yaitu sebesar 32 kasus tahun 2017 dan pada tahun 2018 dimana terdapat 22 anak (2,39%) terdeteksi BB/U dan 11 anak (1,19%) terdeteksi BB/TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program pemberian makanan tambahan (PMT-P) pada balita gizi buruk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling. Jumlah informan utama 5 orang dan informan triangulasi 3 orang. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari ke empat tahap terdapat tiga variabel belum berjalan secara maksimal. Tahap persiapan meliputi tidak dilakukan telaah pola makan dan perhitungan kebutuhan harian anak, tidak ada kelompok ibu balita sasaran dan kurangnya sosilaisasi. Tahap pemantauan yaitu adanya anggota keluarga yang ikut mengkonsumsi paket makanan. Tahap pencatatan dan pelaporan yaitu orang tua balita tidak melakukan pencatatan harian. Saran penelitian ini adalah peningkatan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kepada sasaran program, peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan program pemberian makanan tambahan pemulihan.


 


Abstract


Pucakwangi Public Health Center II had the highest case of malnutrition in Pati regency with 32 cases in 2017 and 22 toddlers in 2018 (2,39%) that were detected with weight/age and 11 toddlers (1,19%) that were detected with weight/height. The purpose of this study was to evaluate the implementation of food supplement recovery program (PMT-P) in malnourished toddlers. This research used a qualitative method with the technique of taking informants by purposive sampling. There were 5 main informants and 3 triangulation informants. The analysis of the data by descriptive analysis. The results showed that of the four stages, there were three variables that were not running optimally. The preparation stage included no study of dietary patterns and calculation of daily requirement of the toddlers, no target group of mothers and lack of socialization. The monitoring stage is the presence of family members who took part in consuming food packages. The recording and reporting stages were the parents of toddlers did not do daily recording. Suggestions of this research are to increase the socialization and counseling activities to the targets of the programs, increase supervision of the implementation of supplementary feeding recovery programs.

Article Details

How to Cite
Karlina, D. (2020). Pelaksanaan Program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) pada Balita Gizi Buruk. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(Special 4), 712-721. https://doi.org/10.15294/higeia.v4iSpecial 4.36944
Section
Articles