Program Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis
Abstract
Abstrak
Ibu hamil adalah kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan diantaranya kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil banyak terjadi di negara-negara berkembang yang meliputi kurang energi kronis (KEK) maupun kekurangan zat gizi mikro. Ibu hamil dengan KEK dapat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan janin serta dapat menyebabkan keguguran, bayi berat lahir rendah (BBLR), kematian neonatal, anemia pada bayi dan asfiksia intra partum. Bayi yang lahir dalam kondisi BBLR mempunyai risiko gangguan pada pertumbuhan dan perkembangannya serta mengalami kekurangan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Karanganyar Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan sasaran program pemberian makanan tambahan ditujukan bagi ibu hamil yang terdeteksi memiliki lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm dan diprioritaskan bagi ibu dengan kondisi ekonomi rendah . Ibu hamil yang memiliki ukuran LILA dibawah 23.5 cm (KEK) berjumlah 17 orang dan ibu hamil yang mendapatkan makanan tambahan (MT) berupa biskuit sejumlah 20 orang. Evaluasi program PMT adalah pendistribusian PMT belum optimal, kurangnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan makanan tambahan tidak dihabiskan oleh ibu hamil.
Abstrack
Expectant mothers are vulnerable groups of health problems including malnutrition. Nutritional deficiencies in pregnant women are widely occurring in developing countries that include less chronic energy (KEK) and micro-nutritional deficiencies. Pregnant women with KEK can have an effect on the process of fetal growth and can cause miscarriage, low birth weight babies (BBLR), neonatal death, anaemia in infants and intra partum asphyxia. Infants born in BBLR conditions have a risk of disruption in growth and development and malnutrition. This research aims to evaluate the program of feeding additional food in pregnant women with KEK in the Puskesmas Karanganyar Semarang. The results of this study show the target of additional food program aimed at pregnant women who have been detected to have a upper arm circumference (LILA) of < 23.5 cm and prioritized for mothers with low economic conditions. Pregnant women who have the size of LILA below 23.5 cm (KEK) amounted to 17 people and pregnant women who get additional food (MT) in the form of biscuits a number of 20 people. Evaluation of PMT Program is the distribution of PMT not optimal, lack of awareness of pregnant women to conduct health screening and additional food is not spent by pregnant women.