Pengetahuan dan Sikap Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Banjir
Abstract
ABSTRAK
Negara Indonesia berlokasi di wilayah rentan terhadap berbagai bencana alam. Bencana banjir di Kota Semarang pada tahun 2017 sebanyak 36 kali dan pada tahun 2018 sebanyak 35 kali. Kelurahan Mangunharjo merupakan salah satu Kelurahan Tangguh Bencana yang dibuat oleh BPBD Kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang.
Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode obsevasional analitik yaitu studi cross sectional dengan teknik pengambilan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Besar sampel penelitian yaitu 100 sampel, dengan proporsi 50 sampel masyarakat kelompok rentan dan 50 sampel masyarakat kelompok tidak rentan. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat.
Hasil menunjukan bahwa hasil penelitian diketahui bahwa jumlah masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan kesiapsiagaan baik sebanyak 37%, sedangkan jumlah masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan kesiapsiagaan kurang sebanyak 63%. Dan jumlah masyarakat yang memiliki sikap kesiapsiagaan baik sebanyak 48%, sedangkan jumlah masyarakat yang memiliki sikap kesiapsiagaan kurang sebanyak 52%.
Saran dalam penelitian ini adalah masyarakat hendaknya mengikuti penyuluhan tentang penanggulangan bencana banjir yang diselenggarakan oleh BPBD guna meningkatkan pengetahuan tentang kesiapsiagaan terhadap bencana banjir.
ABSTRACT
The Indonesian state is located in vulnerable areas to various natural disasters. The flood disaster in Semarang in 2017 was 36 times and in 2018 as of 35 times. Mangunharjo Village is one of the Tangguh disaster villages created by BPBD Kota Semarang. The purpose of this research is to know the knowledge and attitude of public preparedness to the flood disaster in Mangunharjo village, Tugu District of Semarang.
This type of research uses quantitative descriptive methods using analytical obsevational methods of cross sectional studies with data retrieval techniques such as interviews, observations, and documentation. Sampling techniques using purposive sampling. The instrument used is a questionnaire sheet. A large sample of research is 100 samples, with a proportion of 50 vulnerable group communities and 50 sample community groups are not vulnerable. Data analysis techniques using univariate analysis.
The results showed that the research results are known that the number of people who have knowledge level of preparedness good as much as 37%, while the number of people who have a knowledge level of preparedness is less than as much as 63%. And the number of people who have a good preparedness as much as 48%, while the number of people who have a preparedness attitude less than as much as 52%.
The advice in this study is that people should follow the counseling about flood disaster prevention organized by BPBD to improve knowledge about preparedness of flood disaster.