Hubungan Obesitas Sentral Terhadap Kejadian Hiperglikemi Pada Pegawai Di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Makassar
Abstract
Latarbelakang : Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Hiperglikemia merupakan salah satu tanda khas penyakit diabetes mellitus (DM), meskipun juga mungkin didapatkan pada beberapa keadaan yang lain. Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF) tahun 2019, sekitar 88 juta orang dewasa berusia 20-79 tahun menderita diabetes di Asia Tenggara. Ini adalah total tertinggi kedua setelah wilayah Pasifik Barat (sekitar 163 juta orang). Menurut WHO tahun 2014 proporsi kematian akibat diabetes melitus tipe 2 di Indonesia menduduki posisi tertinggi kedua setelah Srilangka yaitu sebesar 6%. Sementara itu, Data Sample Registration System Indonesia pada tahun 2014 juga menunjukkan bahwa Diabetes Melitus tipe 2 dan komplikasinya merupakan penyebab kematian nomor 3 (tiga) di Indonesia yaitu sebesar 6,7%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan obesitas sentral terhadap kejadian hiperglikemi pada pegawai SKPD di Kota Makassar tahun 2015. Desain penelitian adalah desain cross sectional dengan populasi sumber adalah pegawai yang bekerja di enam SKPD Kota Makassar tahun 2015. Variabel independen yaitu obesitas sentral dan variabel dependen adalah hiperglikemia (kadar glukosa darah kapiler ≥ 200 mg/dl). Analisis data secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian : Distribusi frekuensi obesitas sentral pada responden lebih tinggi pada yang tidak obesitas sentral yaitu sebesar 258 orang (65,0%). Pada penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas sentral terhadap kejadian hiperglikemia dengan p-value = 0,232; PR= 1,04 (95% CI= 0,99-1,10). Sedangkan faktor risiko untuk umur ≥ 40 tahun, jenis kelamin perempuan dan riwayat DM pada keluarga memiliki prevalensi lebih tinggi untuk mengalami hiperglikemi.
Kesimpulan : obesitas sentral tidak berhubungan terhadap kejadian hiperglikemi.
Keyword: Obesitas Sentral, Hiperglikemia, Pegawai, Makassar